Senin, 28 Februari 2011

Masjid Muammar Qaddafy, Sentul, Bogor

Masjid Muammar Qaddafy Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Terlepas dari apa yang telah terjadi di Libya dan berujung pada terbunuhnya Muammar Qaddafy di kampung halamannya sendiri di kota Sirte pada tanggal 20 Oktober 2011 lalu, di sini - di Indonesia Muammar Qaddafy atau Muammar Khaddafi meninggalkan jejak berupa sebuah masjid megah di kawasan sentul Selatan, Bogor, Jawa Barat. Masjid ini bernama Masjid Muammar Qaddafy memang diambil dari nama Presiden Libya Muammar Qaddafy yang membantu mendanai pembangunan masjid ini. Masjid ini juga merupakan Islamic center dengan nama Qaddafy Islamic Center disingkat QIC sebagaimana tertulis dengan tulisan besar di fasad muka masjid.

Sebelumnya 
Muammar Qaddafy juga telah mendanai pembangunan masjid di kota Kampla - Uganda yang juga diberi nama sesuai dengan namanya. Seperti halnya masjid Gadafi di Kampala yang dibangun di atas bukit Kampala tua, Masjid Muammar Qaddafy di Sentul juga dibangun di atas bukit. Masjid Muammar Qaddafy berada atas bukit ditengah komplek perumahan Bukit Az-zikra dan kini menjadi markas majelis zikir Az-zikra pimpinan Ustadz Arifin Ilham. Tak hanya masjid, kawasan ini juga dilengkapi dengan sekolah Islam dan sarana pendukung lainnya termasuk bangunan menara setinggi 57 meter yang bisa dikunjungi hingga ke puncak menara menggunakan lift.

Lokasi Masjid Muammar Qaddafy

Masjid Muammar Qaddafy (Qaddafy Islamic Centre)
Perumahan Muslim Bukit Azzikra Sentul
Desa Cimpambuan, Babakan Madang, Sentul Selatan
Bogor 16810, Jawa Barat - Indonesia

Telepon 021-87959211, 021-29311234 (hunting)
Fax 021-87953214

Masjid Muammar Qaddafi berlokasi di desa Cipambuan, Sentul, Kecamatan Babakan Madang, kabupaten Bogor, provinsi Jawa Barat. Berada di dalam komplek perumahan Az-Zikra, komplek perumahan islami yang di gagas oleh pimpinan majlis dzikir Az-Zikra, ustadz Arifin Ilham.




Pembangunan Masjid Muammar Qaddafy

Sejak Ustadz Arifin Ilham menggagas Majelis zikir Az-Zikra, kediamannya di daerah Sawangan, Depok, senantiasa dipadati oleh jemaah pengajian yang datang dari berbagai daerah untuk mengikuti majelis zikir yang di pimpinnya. Jemaah yang datang tak hanya dari kawasan Jabodetabek tapi bahkan datang dari luar pulau jawa. Acara pengajian yang berlangsung di malam hari, selalu memacetkan jalanan, baik waktu datangnya para jamaah Az-Zikra, maupun ketika mereka usai mengikuti acara zikir. Masjid yang ada pun semakin tidak mampu menampung jamaah, bahkan sampai ke halaman masjid.

Dengan suaranya yang serak dan parau itu, ustazd Arifin Ilham mampu menggetarkan hati para hadhirin, yang merasakan semakin dekat Allah Ta’ala, ketika mereka ikut pengajian dan jamaan dzikir Az-Zikra. ketika berlangsung acara dzikir itu, tak sedikit jamaah yang hadhir, kemudian mereka berurai air mata. Dari Sawangan, Depok yang sudah sempit itu, Ustadz Arifin Ilham kemudian membangun pusat gerakan dzikir baru yang lebih refresentatif di Sentul, tak jauh dari jalan Tol Jagorawi.

ustadz Arifin Ilham dan Keluarga
Pembangunan tahap pertama Masjid dan Gaddafi Islamic Center di Sentul Selatan, Bogor selesai dikerjakan pada bulan Februari 2009. Qadafi Islamic Center yang menjadi pusat dakwah Islam itu dibangun di atas lahan seluas 12.600 meter persegi terdiri dari bangunan Masjid, convention hall serta lengkap dengan menara setinggi 57 meter dan dilengkapi dengan lift dan air mancur. Masjid berlantai tiga ini sanggup menampung 22 ribu jemaah sekaligus.

Bantuan pemerintah Libya

Pemancangan tiang pertama pondasi bangunan Masjid Muammar Qaddafy (Qaddafy Islamic Centre) dilaksanakan pada tanggan 22 Juli 2007 diiringi dengan kegiatan zikir akbar yang dipimpin langsung oleh Ustad Arifin ilham (pimpinan majelis zikir Az- zikra) dan para kaum muslimin dan muslimat dari berbagai majelis taklim. Proyek pembangunan masjid Muammar Qaddafy ini ditangani oleh PT Waskita Karya. Proses pembangunan awal tersebut di abadikan dalam prasasti pembangunan yang ditangatangani bersama antara Ustadz Muhammad Arifin Ilham dan Sheikh Mahmud H.Reeh wakil dari Wolrd Islamic Call Society, Libya.

Keseluruhan biaya pembangunan masjid ini ditanggung oleh World Islamic Call Society (WICS) organisasi dakwah Islam dunia yang berpusat di Tripoli, Libya. Pembangunan tahap pertama menelan biaya sebesar Rp 36,9 miliar. Pembangunan tahap kedua, dianggarkan dana sebesar Rp 23 miliar, untuk membangun taman, area parkir, serta pesantren. Selain itu, pusat kegiatan umat Islam itu juga dilengkapi dengan payung yang serupa dengan yang ada di Masjid Nabawi Madinah, sebagai tempat tambahan bagi peserta majelis zikir yang tak tertampung di dalam masjid.

Masjid Muammar Qaddafy, sentul, Bogor

Lahan tempat masjid ini berdiri merupakan wakaf dari PT. Cigede Griya Permai, pengelola dan pengembang perumahan Bukit Az-zikra Sentul untuk keperluan dakwah Islam. Keseluruhan tanah wakaf tersebut seluas 5 Hektar terdiri dari lahan untuk masjid seluas 1 hektar, lahan untuk pesantren seluas 2 hektar dan lahan parkir seluas 2 hektar.

Kehadiran pusat keislaman itu juga bertujuan membentengi akidah umat Islam di wilayah sekitar dari sasaran pemurtadan. World Islamic Call Society (WICS) yang mendanai pembangunan Qaddafi Islamic Center (GIC) dimana WICS itu sendiri di Tripoli membawahi sebuah perguruan tinggi dakwah yang dikhsususkan bagi mahasiswa asing bernama Kulliyat Dakwah Islamiyah (KDI).

Interior Masjid Muammar Khaddafy

KDI sendiri mengelola program S1, S2 dan S3. Idealnya, QIC dapat mengelola program seperti KDI di Indonesia untuk mahasiswa program S1 dengan biaya lebih murah dibandingkan dengan mengiriman mahasiswa S1 ke Libya. Dengan perbangingan biya mencaoai 1 berbanding 30. artinya : KDI yang diselenggarakan oleh QIC untuk 30 orang mahasiswa sebanding dengan mengirim hanya 1 orang mahasiswa belajar di KDI Tripoli. Sedangkan KDI Tripoli nantinya hanya untuk mehasiswa yang meneruskan doktoralnya saja (S2 dan S3).

Peresmian Masjid Muammar Qaddafy

Masjid Muammar Qaddafi diresmikan pada hari Ahad, 7 Juni 2009, Peresmian Masjid Muammar Qaddafi itu, dihadiri Wakil Presiden Yusuf Kalla dan istrinya Ny. Mufidah Kalla, serta Sheikh Mahmud H.Reeh, Ulama dari World Islamic Call Society, Tripoli Libya. Peresmian itu ditandai dengan zikir akbar bersama jemaah majelis dzikir Az-Zikra yang diikuti ribuan jamaah dengan sangat antusias. Dan tanggal 12 Juni 2009 Ustadz Arifin Ilham, menyampaikan khutbah Jum’at perdana di Masjid Muammar Qaddafi, sebagai tanda, bahwa masjid ini sudah difungsikan dan dibuka untuk masyarakat muslim secara umum.

Masjid Muammar Qaddafy, sentul, Bogor

Arsitektur Masjid Muammar Qadafy

Masjid Muammar Qaddafy di rancang oleh arsitek Muhammad Fanani, yang merupakan adik ipar dari mantan ketua PP Muhammadiyah Amin Raies. Beliau memadukan arsitektur masjid universal dengan ciri artisetektur Indonesia yang tropis. Karakter arsitektural masjid secara universal disimbolkan dengan Kubah, portal lengkung, menara dan bintang bintang segi delapan serta kaligafi. Sementara atap masjid berbentuk limas merupakan arsitektural asli Indonesia.

Aktivitas Masjid Muammar Qadafy

Pusat dakwah ini terbuka untuk umum, lintas organisasi dan mazhab. Aktivitas Masjid Muhammar Qaddafy juga terintegrasi dengan aktivitas warga perumahan Islami Bukit Az-zikra sentul, karena masjid ini memang bagian dari komplek perumahan tersebut. Perumahan pertama dengan konsep islami, di situs resmi perumahan Bukit Az-zikra jelas terpampang 3 rambu rambu : dilarang merokok, wajib berjamaah dan wajib jilbab. Para penghuni dan calon penghuni perumahan Bukit Az-zikra memang dilarang merokok, wajib sholat berjamaah di masjid dan wajib berbusana muslim. Jangan salah arti dengan rambu ‘wajib jilbab’ ya !. tidak semua penghuni / calon penghuni harus berjilbab loh. Contohnya saya, pastinya malah dilarang berjilbab (he he he, karena saya laki laki).

Jemaah masjid Muammar Qaddafy

Berikut program program aktivitas di masjid Muammar Qaddafy bagi warga perumahan yang sudah tinggal disana :

PROGRAM HARIAN : Shalat berjama'ah di Masjid, Tadabur Al Qur'an, Taman Pendidikan Al Qur'an

PROGRAM MINGGUAN : Buka bersama puasa Sunnah Senin-Kamis, Tarbiyah mulai Ba'da Maghrib sd 21.00, Kajian Muslimah, Zikir Al'Ma'tsurat setiap Ahad pagi

PROGRAM BULANAN - Mabit & Shalat Tahajjud Taushiyah dan Zikir Akbar

PROGRAM TAHUNAN Tabligh Akbar pada hari-hari besar Islam Zikir Khusus Anak TK & SD Sholat Idul Fitri & Idul Adha Pemotongan hewan Qurban Khitanan Masal

Foto foto Masjid Muammar Qaddafy

Malam di Masjid Muammar Qaddafy, Sentul

Atap Masjid Muammar Qaddafy, sentul
Masjid Muammar Qaddafy, Sentul, Bogor 
Interior masjid Muammar Qaddafy Sentul, Bogor
Interior Masjid Muammar Qaddafy

Updated 23 Oktober 2016

Muammad Khadafi wafat pada tanggal 20 Oktober 2011 pada umur 69 tahun di kota Sirte, dalam sebuah pemberontakan oleh kelompok penentangnya yang di dukung oleh pasukan NATO dan Uni Eropa. Masjid masjid yang beliau bangun di beberapa negara kini telah berganti nama tidak lagi menggunakan namanya.  Masjid Nasional Uganda di Kota Kampala yang sebelumnya bernama Gaddafi National Mosque berubah nama menjadi Kampala Central Mosque, sedangkan Masjid Muammar Khadafi di Sentul ini berubah nama menjadi Masjid Az-Zikra pada bulan Juli 2012, sesuai dengan nama Majelis Zikir yang dipimpin oleh Ustd. M. Arifin Ilham yang pusat kegiatannya di masjid ini.***

-------------------------------ooOOOoo-------------------------------------

Jumat, 25 Februari 2011

Masjid Gaddafi, Masjid Nasional Uganda

Masjid Gaddafi atau Masjid Sentral Kampala (Kampala Central Mosque)

Masjid ini identik dengan dua nama, Uganda dan Muammar Khadafi pemimpin Libya. Dua nama yang bagi banyak orang, Baru mendengar nya saja sudah merasa jengah. Muammar Khadafi diidentikkan oleh sebagian orang sebagai diktator era moderen Afrika, dan kini (Feb 2011) tengah di dera demonstrasi besar besaran rakyat Libya yang menuntut pengunduran dirinya dari panggung kekuasaan. Sedangkan Uganda, negara yang masih belum bisa menghapus sejarah kelam masa lalu bersama pemimpin masa lalu mereka yang terkenal ke seantero bumi sebagai salah satu diktator terkejam Afrika “Idi Amin

Masjid Nasional Khadafi atau Gaddafi National Mosque, memang dibangun oleh pemerintah Libya di bawah kepemimpinan presidennya Muammar Khadafi sebagai hadiah bagi Muslim di Negara Uganda. Nama Khadafi juga yang kemudian diabadikan sebagai nama masjid nasional tersebut, meski pemerintah Libya enggan menyebutkan jumlah biaya yang dihabiskan untuk membangun masjid ini.

Lokasi Masjid Gaddafi

Masjid Khadafi dibangun di atas bukit Kampala tua, kota Kampala yang merupakan kota terbesar sekaligus ibukota negara Kampala. Lokasinya yang berada diketinggian bukit, ditambah lagi dengan bangunannya yang begitu besar membuat bangunan masjid ini mendominasi pemandangan kota Kampala. Nama kota Kampala sendiri memang diambil dari nama bukit tersebut.




Islam di Uganda

Islam ditengarai masuk ke Uganda pada abad ke-19, tepatnya pada tahun 1844 ketika Ahmed Ibrahim memasuki Uganda untuk melakukan perdagangan. Pada akhirnya beliau bertemu dengan Raja Mutesa I dari Kerajaan Baganda, Uganda Tengah. Raja Mutesa I sangat keras menjaga kedisiplinan Islam dalam wilayahnya. Beliau menguasai bahasa Arab sekaligus menguasai al-Qur’an. Cucu Raja Mutesa I, yaitu Prince Badru Kakungulu (Nuhu Mbogo) tercatat sebagai pionir pendirian Muslim Education Association (MEA), yang menelorkan banyak professor, doctor, master dan sarjana Muslim di Uganda.

Menurut data dari situs cia.gov, Muslim di Uganda hanya sekitar 12.1% (sensus 2002) dari jumlah total penduduk Uganda yang mencapai 30 juta jiwa. Beberapa sumber lain menyebutkan angka yang bervariasi. Bila kita merujuk kepada data hasil sensus 2008 tersebut, dapat dirasakan betapa geliat Islam di negeri yang oleh Winston Churchill sebagai Mutiara Afrika itu begitu besar pengaruhnya. Rasio pemeluk agama di Uganda adalah : Katolik Roma 41.9%, Kristen Protestan 42%, Islam 12.1%, Animisme 0.9%, lain lain 3.1%. dari total populasi 32,369,558 jiwa.

Masjid Kampala saat sedang dalam proses pembangunan

Ummat Islam di Uganda meski memiliki lembaga resmi yang didirikan saat Idi Amin Berkuasa, saat ini kurang terlibat dalam pemerintahan. Dengan sendirinya pemerintahan Uganda didominasi oleh non muslim. Idi Amin menjadi satu satunya kepala Uganda yang berasal dari muslim Uganda, meskipun masa pemerintahannya diwarnai dengan tindak kekejaman yang justru bertentangan dengan ajaran Islam, tapi turut mewarnai perkembangan Islam di Uganda.

Pembangunan Masjid Gaddafi

Masjid Nasional Uganda yang kini menjadi Masjid Nasional Khadafi (Gadafi National Mosque) sudah direncanakan pembangunannya sejak masa Idi Amin berkuasa di Uganda tahun 1971-1979. Idi Amin adalah pendiri Uganda Muslim Supreme Council (UMSC) pada tahun 1974 dan berhasil mengundang Raja Faisal untuk meletakkan batu pertama pembangunan Masjid Nasional Uganda di Old Kampala, Idi Amin juga yang membawa Uganda masuk menjadi anggota Organisasi Konfrensi Islam (OKI).



Namun pembangunan masjid tersebut tak pernah terwujud akibat pertikaian antar kelompok Islam di Uganda dan kendala finansial. Sampai kemudian kekuasaan Idi Amin yang di cap sebagai diktator terkejam Afrika itu tumbang di tahun 1979 dan beliau melarikan diri ke Jeddah, Arab Saudi sampai meninggal dan dimakamkan di Mekkah pada hari Sabtu 16 Agustus 2003.

Setelah sekian lama terbengkalai rencana tersebut ahirnya terwujud setelah pemimpin Libya Muammar Khadafi yang kemudian mendanai keseluruhan pembangunan masjid tersebut termasuk menangggung biaya pemeliharaan masjid selama 10 tahun setelah diresmikan 28 Maret 2008.

Setidaknya 17 anggota tim dari World Islamic Call Society yang merupakan LSM Libya yang terlibat untuk merancang masjid ini. Ke 17 anggota tersebut berasal dari mesir dan maroko. Masjid tersebut juga dilengkapi dengan pusat kesehatan, perpustakaan, dan pusat pendidikan untuk pelatihan singkat, ruang konfrensi untuk 250 tempat duduk, juga tempat tinggal untuk mufti juga akan dibangun disana.

Muammar Khadafi saat peresmian Masjid Kampala

Peresmian Masjid Gaddafi

Rabu 29 Maret 2008 Ribuan masyarakat Uganda merayakan Maulid Nabi bersama pemimpin Libya Muammar Khadafi, para kepala suku dan pemuka agama yang berdatangan dari berbagai negeri Muslim, memadati stadion sepakbola di Kampala Ibukota Uganda.

Muammar Khadafi dalam kesempatan tersebut sekaligus meresmikan Masjid Nasional Khadafi (Gaddafi National Mosqe) di wilayah kota tua Kampala. Masjid Nasional Uganda yang dibangun atas dana dari pemerintah Libya dibawah pimpinan Kolonel Muammar Khadafi. Masjid yang disebut oleh petinggi Libya dan Uganda sebagai masjid terbesar kedua di Afrika.

Dalam pidatonya Muammar Khadafi mengungkapkan kepada 10 hingga 15 ribu orang yang hadir bahwa “Nabi Muhammad adalah nabi bagi semua manusia, nabi yang di utus bagi seluruh ummat, tidak seperti para nabi sebelumnya”. Pidato itu disambut dengan seruan “Panjang umur saudaraku Khadafi” oleh khalayak yang hadir termasuk anak anak pramuka dan drumband dari berbagai sekolah di Uganda yang kesemuanya mengenakan kaos bergambar Muammar Khadafi.

Dari arah depan

Setengah lusin kepala negara afrika termasuk Presiden Kenya Mwai Kibaki, Presiden Mali Amadou Toumani Toure dan Presiden Rwanda Paul Kagame bergabung bersama presiden Uganda Yoweri Museveni menyambut pemimpin Libya Kolonel Muammar Khadafi yang sengaja datang ke Uganda untuk peringatan Maulid Nabi sekaligus peresmian masjid Nasional Uganda yang diberi nama sesuai dengan nama dirinya itu.

Muammar Khadafi dikenal sebagai tokoh dibalik pembentukan Organisasi Uni Afrika. Dalam kesempatan itu Khadafi juga menyampaikan statement yang membuat dahi presiden Uganda yang pemeluk protestan dan duduk bersebelah dengannya tersebut berkernyit “Siapa yang tidak mau memeluk Islam, pada ahirnya nanti akan menjadi pecundang”. Di kesempatan tersebut Khadafi berpidato dalam bahasa arab yang fasih namun diterjemahkan langsung ke Bahasa Inggris.

Dalam acara peringatan maulid nabi tersebut, Muammar Khadafi memimpin ummat Islam yang hadir untuk sholat zuhur berjamaah di tengah stadion bersama sama dengan para sheik, kepala suku dan para ulama Islam yang datang dari berbagai negara. Salah satu kepala suku yang hadir adalah Gibrila Yayah raja dari suku Sonrai, suku yang hidup nomaden di perbatasan Mali dan Aljiria mengatakan bahwa beliau datang menggunakan pesawat pribadi Muammar Khadafi untuk menjemput mereka untuk menghadiri undangan yang disebutnya sebagai “panduan revolusi”.

Bangunan utama masjid ini berbentuk segi empat dengan satu kubah utama dan empat kubah lebih kecil ditambah dengan satu menara.

Sementara Sheik Imad Essawi, kepala suku Badui Al-Mukthalifa Irak mengatakan bahwa kesempatan tersebut adalah untuk pertama kali dia datang ke Afrika yang termperaturnya tak terlalu panas di bandingkan di Irak selatan. Seperti halnya Muammar Khadafi semua kepala suku yang hadir menggunakan pakaian tradisional mereka masing masing. Panita juga membagi bagikan topi baseball bergambar Muammar Khadafi kepada 80-an wartawan sengaja didatangkan dengan pesawat khusus dari kairo.

Arsitektural Masjid Gaddafi

Pengunjung masjid ini langsung berhadapan dengan pintu masuk utama seukuran setengah hektar, kubah bundar berukuran besar menjadi poin pertama yang menjadi pusat perhatian. Kubah yang terlihat dari manapun di atas bukit menyebarkan suasana sakral semakin kita mendekatinya. Ekterior masjid ini menampakkan bangunan paling besar di Kampala.

Masjid ini dilengkapi dengan dua pintu utama berukuran besar dan 12 pintu masuk berukuran kecil. Satu dari pintu utama merupakan pintu masuk utama ke dalam masjid, kubah masjid 15 yar dari pintu utama seolah menyambut kehadiran anda ketika pertama kali tiba di masjid ini. Di depan pintu utama anda disambut oleh inskripsi arab dan di dalam masjid dihias dengan kaligrafi Asmaul Husna

Gerbang besar di atas pintu masuk utama 

Kapasitas dan Fasilitas Masjid Gaddafi

Ruang sholat utama masjid ini untuk laki laki mampu menampung lebih dari 5000 jemaah, ruang galeri berkapasitas 1100 jemaah, teras masjid berkapasitas 3500 jemaah. Sehingga keseluruhan masjid mampu menampung setidaknya 12.200 jemaah.

Masjid ini juga dilengkapi dengan ruang konfrensi, sehingga selain untuk melaksanakan ibadah sholat, pengunjung masjid ini juga dapat, melakukan aktivitas yang lain. Selain itu tersedianya berbagai ruang serbaguna tersebut dapat menjadi sumber penghasilan bagi pengurus masjid sebagai dana untuk perawatan dan aktivitas masjid. rumah kediaman untuk Mufti Uganda juga dibangun bersamaan dengan pembangunan masjid ini.

Di bawah kubah masjid ini dipasang lampu gantung dengan ukuran cukup besar dengan diameter mencapai tiga meter, dilengkapi dengan 350 bola lampu hemat energi. Keseluruhan lampu gantung ini berbobot total mencapai 2 ton.

Masjid megah ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Muslim Uganda tapi juga bagi warga yang tinggal di bukit Kampala Tua. Kampala tua sendiri selama ini benar benar menyimbolkan Kampala tua sesuai dengan namanya. Sebuah lingkungan kota tua yang tak terawat, kurangnya pasokan air bersih, lingkungan rumah susun yang kumuh. Seorang wanita tua yang melintas di lokasi tersebut sampai sampai menyebut masjid ini seperti sebuah bandara.

letaknya yang berada dipuncak bukit membuat masjid ini dapat dilihat dari berbagai sudut kota Kampala

Berlokasi di pinggiran kota, Kampala tua dulunya merupakan wilayah yang menjadi kebanggaan nasional. Di era tahun 1960-an hingga 1970-an sebelum kemudian Idi Amin melakukan pengusiran besar besaran terhadap Warga Uganda keturuan Asia yang memiliki sebagian besar merupakan pemilik dari properti properti di wilayah Kampala tua. Setelah era tersebut, kawasan Kampala tua menjadi wilayah yang terabaikan, tak terurus dan terbengkalai dan sebagian kini sudah mulai ambruk.

Kehadiran masjid megah ini sedikit mengubah citra Kampala tua. Memberikan sebuah simbol baru yang begitu menonjol dikawasan tersebut. Masjid Khadafi ini menjadi objek menarik di Kampala, baik siang maupun malam hari dan dapat dilihat dari hampir semua sudut kota Kampala. Masjid berukuran besar dan cukup menarik ini berdiri di masjid ini dapat menikmati pemandangan pusat kota Kampala dari bukit tempatnya berada.***

Updated 23 Oktober 2016

Muammad Khadafi wafat pada tanggal 20 Oktober 2011 pada umur 69 tahun di kota Sirte, dalam sebuah pemberontakan oleh kelompok penentangnya yang di dukung oleh pasukan NATO dan Uni Eropa. Masjid masjid yang beliau bangun di beberapa negara kini telah berganti nama tidak lagi menggunakan namanya, termasuk masjid di Kampala ini, kini dikenal dengan nama Kampala Central Mosque.***

Senin, 07 Februari 2011

Masjid Essalam, Rotterdam, terbesar di Belanda

Masjid Essalam Rotterdam

Masjid Essalam atau Assalam di kota Rotterdam, Belanda ahirnya selesai dibangun dan diresmikan penggunaannya pada hari Jum’at 17 Desember 2010 lalu setelah melalui sebuah perjalanan teramat panjang dalam pembangunannya. Proses pembangunan masjid ini sempat terbengkalai akibat pertikaian internal panitia pembangunan, pertentangan dari kelompok yang anti pembangunan masjid disana, hingga ke masalah finansial. Kini setelah masjid tersebut selesai dibangun dan diresmikan, menjadi masjid terbesar di kawasan benua Eropa bagian barat.

Rotterdam, merupakan salah satu kota di Eropa yang paling ramah bagi muslim. Dengan jumlah presentase 40% dari 585,000 penduduk Rotterdam (data tahun 2009), Rotterdam bukan hanya dipimpin oleh Ahmed Aboutaleb, walikota muslim pertama di Rottherdam, beliau merupakan warga Belanda keturunan Maroko, tetapi telah menjadi kota imigran muslim terbesar di Belanda. Inilah salah satu keuntungan seorang muslim di Rotterdam, di kota ini, terdapat cukup banyak kios daging halal, masjid, dan organisasi keIslaman setempat.

Alamat dan Lokasi Masjid Essalam Rotterdam

Vredesplein, 3074 Rotterdam, Belanda

 

Sejarah Pembangunan Masjid Essalam Rotterdam

Pembangunan dimulai tahun 2003 dan direncanakan berlangsung selama dua tahun untuk diresmikan dan digunakan tahun 2005, tapi panitia pembangunan mengatakan bahwa pihak oposisi sayap kanan-jauh telah menunda proyek tersebut. Setelah lima tahun ditunda karena menemui hambatan dari politisi sayap kanan, permasalahan internal pengurus hingga masalah pendanaan, ahirnya diresmikan tanggal pada hari Jum’at 17 Desember 2010

 

Masjid yang dibangun dengan dua buah menara yang menjulang setinggi 50 meter (164-kaki) ini dapat menampung 3.000 jama'ah dan akan menjadi masjid dan Islamic centre terbesar di negeri Belanda, kata kepala administrator masjid, Abdelrazak Boutaher. Pembangunan masjid Essalam secara keseluruhan menghabiskan dana sebesar 4 juta Euro.


Masjid Essalam Rotterdam

Penyelesaian pembangunan Masjid As-Salam Rotterdam ini tak terlepas dari bantuan Yayasan Amal Al-Maktoum, sebuah yayasan amal milik Sheik Dubai, Sheikh Hamad bin Rashid Al-Maktoum, yang kemudian menempatkan satu orang dari yayasannya masuk dalam jajaran kepengurusan masjid tersebut. Al-Maktoum mengambil alih pembiayaan penyelesaian pembangunan masjid ini setelah sekian lama terbengkalai karena beberapa permasalahan yang disebut di awal, termasuk ancaman dari dewan kota yang meminta masjid tersebut agar segera diseleaikan atau dihancurkan.

Sengketa, kurang dana, dan mundur 6  tahun dari rencana

Pembangunan masjid besar ini sempat memicu ketegangan antara komunitas muslim yang hampir mencapai satu juta orang di Belanda dengan penduduk pribumi Belanda. Pembangunan masjid ini memang bersamaan dengan rencana pembangunan masjid di Amsterdam, yang kemudian memicu penolakan.

Masjid Essalam Rotterdam

Beragam alasan penolakan mulai dari arsitektur masjid yang dinilai tidak homogen dengan arsitektur lokal dan tidak tidak sejalan dengan semangat integrasi, menara masjid yang dianggap terlalu tinggi, ketakutan dengan isu Islamisasi Belanda, hinga ketakutan akan meningkatnya tindakan radikal sebagai akibat dari pendirian masjid tersebut. Pertentangan sangat keras memang datang dari kubu pihak oposisi sayap kanan-jauh, yang mengklaim diri sebagai mewakili mayoritas masyarakat Rotterdam.

Meski demikian dengan segala pertimbangan dewan kota Rotterdam mengijinkan pembangunan masjid tersebut meski gelombang protes dari kelompok penentang tak pernah berhenti. Angka penduduk imigran di Belanda ditengarai sudah mencapai angka 25% dari keseluruhan populasi Belanda. Dan kenyataan bahwa sebagian besar imigran terebut adalah muslim menjadi salah satu pemicu ketakutan akan berubahnya negeri kincir angin itu menjadi sebuah negeri menara.

Masjid Essalam Rotterdam

Pihak lain menyebut bahwa penolakan yang datang dari penentang pembangunan masjid tersebut terlebih pada kesalahpengertian pada bangunan masjid. menurut mereka semestinya bangunan masjid tidaklah harus selalu dengan design masjid pada umumnya yang mengedepankan simbol simbol Islam, dengan kubah dan menara yang sangat mencolok seakan ingin mengubah pemandangan seluruh kota, dan dianggap tidak cocok dengan kota Rotterdam.

Sementara pihak lain nya menyebut bahwa, muslim Belanda juga memiliki hak untuk menunjukkan jati diri mereka, menunjukkan identitas dari negeri mana mereka berasal meski kini mereka sudah menjadi bagian dari Belanda. Pemberi dana masjid Es-salam sendiri, pernah mengatakan bahwa masjid yang mereka danai sangat cocok dengan pemandangan di Rotterdam, karena kalau Anda tidak melihat kubah dan menara-menaranya, maka akan sangat mirip dengan gedung Kotapraja Rotterdam. 

Masjid Essalam Rotterdam

Permasalahan pembangunan masjid ini memuncak di awal tahun 2010 lalu ketika dewan kota Rotterdam mengingatkan kepada panitia pembangunan masjid bahwa batas ijin akan segera berahir,  dan bila tidak segera diselesaikan dengan sendirinya ijin untuk masjid tersebut pun akan di cabut, artinya bangunan yang belum selesai tersebut harus dihancurkan. Tekanan hebat datang terutama dari Liveable Rotterdam, partai terbesar di kalangan kulit putih Rotterdam.

Permasalahan menjadi lebih pelik ketika jemaah pun mulai mempertanyakan perihal begitu lambannya penyelesaian pembangunan masjid terebut dan kecewa dengan ketidak terbukaan para pengurus kepada jemaah. Abdelrazak Boutaher selaku ketua eksekutif pelaksana pembangunan ketika itu mengatakan bahwa pembangunan masjid tersebut masih membutuhkan dana sebesar 2.6 juta euro lagi.

Masjid Essalam ketika dalam tahap ahir penyelesaian

Dan dana tersebut akan ditanggung oleh yayasan Al-Maktoum, namun beliau menolak berkomentar lebih jauh ketika ditanya apakah dana tersebut sudah mengalir ke kas masjid atau belum mengingat kontraktor pembangunan masjid pun sudah melayangkan protes keras atas ketidaktersediaan dana untuk melanjutkan pembangunan masjid tersebut.

Perselisihan antara panitia pembangunan masjid dengan jemaah nya ini berujung ke pengadilan. J.C. Debije mewakili pengurus masjid melaporkan lima jemaah masjid tersebut yang melakukan kritik pedas dan meminta penjelasan tentang pembangunan masjid dan menolak bantuan dana dari Almaktoum Dubai.

Masjid Essalam Rotterdam

Pengadilan Rotterdam mengabulkan permohonan pihak panitia untuk melarang lima jemaah masjid tersebut mendekati areal pembangunan setidaknya selama 6 bulan sejak keputusan itu dibuat di bulan April 2010 lalu.  Mohamed Ebrayimi, salah satu dari lima jemaah yang terkena larangan tersebut mengaku sangat kecewa dengan keputusan tersebut.

Pembangunan masjid Essalam ini diprakarsai dan di laksanakan oleh komunitas Islam keturuanan Maroko di Rotterdam. Sangat dimengerti bila kemudian diantara jemaah ada yang menolak intervensi dari Dubai. Lima jemaah yang menolak dana dari Almaktoum tersebut mengatakan bahwa mereka dan muslim maroko mampu menanggung keseluruhan dana pembangunan tersebut dengan keterbukaan dari panita tanpa harus meminta bantuan dari Al-Maktoum dari Dubai. Namun untuk kali pertama pengadilan Rotterdam melarang jemaah mendekati tempat ibadah mereka dalam kurun waktu tertentu.

Peresmian Masjid  Assalam

Permasalahan berahir ketika dana bantuan dari Dubai benar benar mengalir, pembangunan masjid berlanjut hingga selesai dan ahirnya diresmikan tanggal 17 Desember 2010 oleh Walikota Walikota Rotterdam Ahmed Aboutaleb dan Alderman Hamit Karakus, perencana kota dan perumahan kotapraja Rotterrdam. Ahmed Aboutaleb adalah muslim keturuan Maroko dan menjadi muslim pertama yang menjadi walikota Rotterdam, sementara Alderman Hamit Karakus adalah muslim Rotterdam keturunan Turki.

Masjid Essalam Rotterdam

Peresmian tersebut juga dihadiri oleh Ali Thani Al Suwaidi - duta besar UEA untuk Belanda, Duta Besar Maroko untuk Belanda, Mirza Al Sayegh - direktur kantor Sheikh Hamdan dan anggota pengurus yayasan Al Maktoum, pemimpin komunitas Muslim, serta kaum muslimin Rotterdam.

Dr Hussein Halawa, penceramah Islamic Centre di Dublin, memberikan khotbah Jumat pertama di Masjid baru itu, mendesak kaum Muslim untuk mengikuti aliran Islam moderat dan menjauhkan diri dari perbedaan. Masjid itu sekarang menjadi monumen budaya paling terkenal kedua di Rotterdam setelah Balai Kota Dewan. Masjid seluas 3.200 meter persegi itu mampu menampung 3000 jamaah dan mendedikasikan satu lantai penuh dari tiga lantai yang ada untuk jamaah wanita.

Masjid Essalam Rotterdam

Arsitektur Masjid Masjid Essalam

Masjid Essalam dibangun dengan luas 2500 meter persegi diperkirakan mampu menampung jemaah hingga 3000 orang. Dibangun empat lantai di atas tanah seluas 800 kaki persegi. Lantai dasar dipakai untuk keperluan aktivitas non relijius termasuk toko, dapur dan ruang umum untuk segala aktiivitas pengurus termasuk tempat wudhlu untuk laki laki. Termasuk ruang untuk kantor ruang kelas, ruang imam, serta ruang makan.
Dibagian tengah ruang balkon lantai satu dan lantai dua digunakan sebagai ruang sholat jemaah laki laki sedangkan lantai paling atas dipakai untuk ruang sholat bagi jemaah wanita. Masing masing ruang sholat di interkoneksi dengan void untuk memberikan penerangan alami dari kubah yang berukuran 25 meter di atas masjid, di topang dengan 4 tiang utama.

ekterior masjid dirancang dengan gaya masjid Nabi di Madinah dipadu dengan gaya mamluk mesir abad ke 15. keseluruhan gedung di ditutup dengan batu alam dengan aksen warna warni batu abu abu kebiruan. Sedangkan lengkungan jendela dibuat dari batu buatan. Pintu utama masjid diletkkan di sebelah barat, ruang mihrab di sisi tenggara masjid. 
Rancangan masjid ini dibuat oleh arsitek Wilfried van Winden, dibawah nama Molenaar & Van Winden architects.  Van Winden sendiri berprakterk kearsitekturan dengan nama WAM architects.

Foto Foto Masjid Essalam Rotterdam

Masjid Essalam Rotterdam
Masjid Essalam Rotterdam 
Masjid Essalam Rotterdam
Masjid Essalam Rotterdam

------------------------oooOOOooo--------------------------