Rabu, 17 Agustus 2011

Islamic Center Kota Bekasi

Masjid Jami' Nurul Iman sumbangan dari Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila di komplek Islamic Centre Kota Bekasi.

Islamic center kota Bekasi berada di pusat kawasan bisnis kota Bekasi. Sejarah pembangunan Islamic center ini tak lepas dari nama KH Nur Ali, Pahlawan Nasional yang merupakan putra daerah Bekasi. Dibangun dimasa kota Bekasi masih merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Bekasi. Kini ketika Kota Bekasi sudah menjadi salah satu kota mandiri salah satu kota penyanggah Ibukota negara, Islamic Center kota Bekasi seakan menjadi oase ditengah belantara kota bekasi yang pelan tapi pasti bergerak menjadi bagian dari perkembangan megapolitan Jakarta.

Alamat dan Lokasi Islamic Center Bekasi

Jln. Ahmad Yani No. 22 Kota Bekasi
Propinsi Jawa Barat


Ide Pendirian

Gagasan mendirikan Islamic Centre Bekasi datang dari KH. Noe Alie (Pahlawan Nasional) ketika dalam suatu kesempatan beliau mengatakan kepada Bupati Bekasi H. Suko Martono sebagai berikut : “Saudara Bupati kita belum mempunyai sesuatu yang seperti Islamic Centre. Mumpung saudara jadi Bupati, coba dipikirkan bagaimana cara mewujudkannya”. Pada kesempatan ini sebelum mengutarakan keinginannya kepada Bupati Bekasi, KH. Noer Alie menyampaikan pula pesan yang sama kepada Ketua DPRD II Kabupaten Bekasi yang pada waktu itu dijabat oleh H.M. Roesmin.

Persisnya pesan
KH. Noer Alie berbunyi sebagai berikut : “Mumpung ente punya wewenang untuk kenang-kenangan ummat islam Bekasi, tolong wujudkan Islamic Centre, mudah-mudahan apabila saya meninggalkan Bekasi ini, mata saya merem”. Dan gagasan tersebut mendapat sambuatan baik dari berbagai pihak baik dari para tokoh Ulama dan Umaro termasuk dari kalangan tokoh masyarakat, para anggota DPRD, Alim Ulama, pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bekasi dan Persaudaraan Haji Bekasi dan masyarakat lainnya.

Foto panorama Masjid & Islamic Centre Kota Bekasi.

Sejarah Pembangunan Islamic Centre Kota Bekasi

Panitia Pembangunan

Panitia pembangunan Islamic Center Bekasi dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah TK II Bekasi Nomor: 451.i/SK.394A/Kesra tertanggal 10 Juli 1990 tentang Pembentukan Panitia Pembangunan Gedung Islamic Centre Kabupaten daerah Tingkat II Bekasi. Surat Keputusan Bupati itu berisi dua hal pokok, yaitu: Pertama, mengenai susunan panitia Pelaksana Pembangunan secara terpadu. Kedua, mengenai pedoman Pelaksana Pembangunan Islamic Centre Bekasi.

Kepanitiaan terdiri dari Pelindung, Penasehat, Pengurus Harian dan Pengurus Pleno. Pelindung terdiri dari para pejabat teras pemerintahan Kabupaten Bekasi. Sedangkan penasehat diisi oleh selain para pejabat, juga melibatkan ulama dan para pemuka masyarakat. Komposisi Pengurus harian dan Pengurus Pleno juga merupakan perpaduan unsur aparat pemerintah, ulama dan pemuka masyarakat. Duduk sebagai Ketua Umum Harian,
H. Roesmin (Ketua DPRD), Ketua I dijabat oleh Drs. H. Dede Satibi (Sekwilda), Ketua II dipercayakan kepada H.. Saady Muchsin (tokoh masyarakat), Ketua III dipegang oleh dr. H. SubkiAbdul Kadir (Cendekiawan/Ulama) dan Ketua IV H. Abdul Manan (Ketua DPD Golkar). 

Menara Ir. Widiyanto
Biaya Pembangunan Islamic Center Kota Bekasi

Di dalam salah satu diktum SK Bupati Tanggal 10 Juli 1990 itu disebut bahwa, “Segala biaya yang diakibatkan oleh penetapan surat keputusan ini dibebankan kepada usaha swadaya panitia dan bantuan dari APBD Tingkat II Bekasi.”

Dalam Pedoman Pelaksanaan Pembangunan, digariskan pula petunjuk pentahapan pelaksanaan dan pengawasannya yang meliputi: pertama, Tahapan Pembangunan yang terdiri dari bangunan Auditorium, Kantor Pengelola, Perpustakaan, Mesjid, Bangunan Asrama, Bangunan selasar dan Plaza serta lapangan parkir. Kedua, Pelaksanaan Pembangunan selain diawasi Direktur Teknis juga dilakukan pengawasan berkala oleh Konsultan Perencana PT. Arsy Wastuady.

Pemilihan Lokasi

Berdasarkan peninjauan dan pembahasan panitia yang dipimpin oleh Drs. H. Dede Satibi (waktu itu Sekwilda Bekasi, sekarang Bupati Garut), H. Roesmin dan H. Saady Muchin, lokasi dimana Islamic Centre berdiri sekarang ini adalah lokasi paling tepat.

lahan seluas 3,6 hektar tempat Islamic Centre Bekasi yang kini berdiri dahulunya merupakan rawa rawa yang memiliki kedalaman hingga empat meter. Lahan tersebut merupakan tanah Hak Pengelola/sebagian dari sertifikat HPL No.I/Marga jaya atas nama PERUM PERUMNAS dengan surat izin penggunaan tanah No. 593.3/1898/Perkot.

Masjid Jami' Nurul Islam
Atas dasar perizinan penggunaan tanah yang ditertibkan Pemerintah Daerah, maka dibuatlah Site Plan Islamic Centre Bekasi dengan penandatanganan Ketua Panitia dan para pejabat Kepala Dinas PUK Kab. Bekasi yang waktu itu dijabat Bambang Supardi, Kabag Pemerintah Umum DT II Bekasi Drs. S. Sihotang, kabag Kesra DT II Bekasi (H.M. Syaiin Sahid), Kepala Kantor Pertanahan Kab. Bekasi (Ir. Widiana Ces), diketahui Ketua Bappeda TK II Bekasi yang kala itu dijabat oleh Drs H. Nonon Sonthanie (saat ini Wali Kota Bekasi) dan disetujui Bupati Daerah Tingkat II Bekasi (
H. Suko Martono). 

Bertindak sebagai Konsultan Perencanaan PT. ARSYWASTUADY pimpinan Ir. Winarto yang selaku Pengawas Berkala. Pelaksanaan pembangunannya diawasi Direktur Teknis. Pelaksana pembangunan fisik gedung digarap oleh PT. Sadari Putra pimpinan Ir. Winarto dengan pelaksana hariannya Tjetjep Kadaruddin. Khusus mengenai pembangunan mesjid Nurul Islam, Pelaksanaannya ditangani oleh Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila.

Sumber Sumber dana

Kupon sumbangan Rp. 80.000,- (delapan puluh ribu rupiah). Partisipasi anggota DPRD Bekasi sebesar Rp 2.500.000,- Dana bantuan suka rela dari para calon jemaah haji tahun 1990 dan 1991 sebesar Rp 450.000.000,-(empat ratus lima puluh juta rupiah). Dana-dana tersebut itulah merupakan yang merupakan modal awal pendirian gedung Islamic Centre Bekasi. Para aghniya (orang-orang kaya) yang dermawan. dari berbagi sumber yang halal dan tidak mengikat panitia Pembangunan Gedung Islamic Centre Bekasi secara berangsur-angsur berhasil menghimpun dana sejumlah sekitar Rp. 8.3 milyar.

Tahapan pembangunan

Pembangunan tahap I yang dilaksanakan pada akhir tahun 1990 meliputi pembangunan Gedung Perpustakaan, gedung Serba Guna dan ruang-ruang kantor, Ruang rapat dll.

Sedangkan Pembangunan Tahap II dilaksanakan tahun 1991 yang meliputi pembangunan Gedung Asrama dan Ruang Makan. Bangunan Islamic Centre Bekasi didominasi Gedung Asrama, Ruang makan dan gedung serba guna serta areal parkir yang luas serta miniatur Ka’bah yang berada di plaza Mesjid. 

Miniatur Ka’bah sengaja dibuat karena erat kaitannya dengan tujuan didirikannya Islamic Center Bekasi sebagai aktifitas ummat islam. Lagi pula Islamic Centre ingin pula berkhidmah kepada jama’ah haji Bekasi terutama untuk transit pemberangkatan dan pemulangan mereka menuju dan dari Tanah Air Suci. Jumlah jamaah haji di bekasi di era 1990an menempati peringkat teratas dari seluruh Daerah Tk. II (Kabupaten dan Kotamdya) di Propinsi Jawa Barat.

Islamic Center Bekasi juga dilengkapi dengan bangunan Masjid, Mesjid Nurul Islam sumbangan Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila baru dimulai pembangunannya pada pertengahannya tahun 1992. Dan pembangunannya dirampungkan pada bulan Juli 1993. Prasasti peresmiannya ditandatangani oleh Presiden Soeharto.

Pembangunan tahap III dilaksanakan awal tahun 1993. fokus pembangunan menggarap taman, pelataran parkir, jalan, gapura dan selasar. 
Antara tahap II dan tahap III dibangun pula menara yang dirancang bangun oleh Ir. Widianto. Nama Arsitek dari PT. ARSYWASTUADY yang telah kembali kerahmatullah pada bulan Agustus 1993 ini diabadikan sebagai nama menara Masjid Nurul Islam atas persetujuan keluarga dan ahli warisnya. Kebijaksanaan ini diambil untuk mengenang jasa almarhum.

Pembangunan tahap terakhir selesai pada awal Agustus 1993 atau beberapa hari menjelang acara peresmian Gedung Islamic Centre Bekasi oleh Gubernur Propinsi Jawa Barat H.R. Nuriana tanggal 15 Agustus 1993.

Aktivitas Islamic Center Kota Bekasi

Islamic Center Bekasi saat ini menyelenggarakan berbagai kegiatan diataranya, pertama kegiatan yang diselenggarakan oleh Yayasan Nurul Islam yang merupakan pengelola Islamic Center, kedua kegiatan rutin yang langsung ditangani oleh badan pengelolah, ketiga kegiatan bersama yang melibatkan institusi lain seperti ICMI, MUI, BKMT dll, dan keempat Islamic Center menjadi fasilitator kegiatan yang diadakan oleh organisaasi lain sperti Depag, KAHMI, MUI, pengajian Almanar dll.

Disamping menyelenggarakan kegiatan bersifat keagamaan dan sosial, Islamic Center Bekasi juga memanfaatkan fasilitas yang tersedia untuk disewakan kepada pihak lain.
Hasil sewa fasilitas inilah yang digunakan oleh Islamic Center untuk membiayai operasionalnya, elain ruang masjid dan perkantoran, di Islamic Center Bekasi juga tersedia perpustakaan yang bisa diakses oleh masyarakat umum.

Dalam Bidang penelitian, pengkajian dan pengembangan, Islamic Center mengadakan kegiatan berupa Mudzakaroh Ulama, remaja dan wanita, studi Islamika, Konsultasi keluarga Muslim, kepustakaan dan penerbitan buku "Data Dakwah" Bekasi. Bidang lainnya seperti pendidikan, penerangan dan Dakwah menyelenggarakan kegiatan berupa pengajian rutin, kursus dan pelatihan serta menyelenggarakan kegiatan dalam rangka hari besar islam.

Tak kalah menariknya di Lokasi Islamic Center juga terdapat Islamic Preschool Centre yang merupakan program taman kanak-kanak dan play grup. Islamic Preeschool Centre ini melakukan kegiatannya dengan pendekatan student centered development dengan berupaya mengoptimalkan perkembangan pada dimensi kognitif, afektif dan psikomotorik anak dalam bingkai spritual. (bekasinews.com).*

Fasilitas & Kegiatan Islamic Centre Bekasi          

Di dalam komplek Islamic Center Bekasi tersedia p
rasarana terdiri dari :

1.    Mesjid Nurul Islam seluas 860 m2. Tempat ibadah ini mampu menampung kurang lebih 900 jamaah. Pada Shalat Jum’at, Idul Fitri, dan Idul Adha mesjid ini dikunjungi oleh ribuan ummat. Bahkan Plaza, gedung serbaguna dan halaman parkir serta tamanpun dipadati jemaah
2.    Gedung Serbagun Aula KH. Noer Alie 2 (dua) lantai seluas kurang lebih 1330 m2. Gedung ini menampung sekitar 1.100 orang.
3.    Gedung Asrama A (Arafah) dua lantai seluas 1.971 m2. Gedung Arafah ini terdiri dari 32 kamar dan 8 di antaranya berpredikat kamar utama.
4.    Gedung Asrama B (Mina) dua lantai seluas 954 m2. Bangunan ini terdiri dari 14 kamar biasa dan 8 kamar utama serta sebut saja ”kamar khusus” yang berjumlah keseluruhannya 38 kamar biasa dan 8 kamar utama. Keseluruhan kamar tersebut di lengkapi tempat tidur dengan kapasitas 500 orang. Penyediaan gedung dengan banyak tempat tidur ini dimaksudkan untuk menampung keberangkatan dan pemulangan jemaah haji Bekasi.
5.    Ruangan Makan --dua lantai seluas 1.675 m2. Gedung ini dilengkapi dengan kursi dan meja makan berkapasitas kurang lebih 500 orang, ruangan dapur kering, meja pelayanan dan meja kecil. Sejak bulan Juli tahun 2000 –untuk sementara waktu- lantai atas gedung ini digunakan untuk Kantoe Departemen Agama Kota Bekasi.
6.    Gedung Perpustakaan Darul Ulum --2 lantai seluas 620 m2. Gedung ini dilengkapi dengan lemari buku, ruang pelayanan, ruang baca dan ruang perempuan dengan kapasitas kurang lebih 100 orang.
7.    Gedung Muka --yang 2 lantai seluas 1.548 m2 ini lantai atasnya digunakan untuksekretariat yayasan, badan pengelola, Ruang pertemuan Multazam, MUI, BANAS. Sedang ruang–ruang pada lantai bawah digunakan untuk, Kantor ICMI, Sekretariat Ikatan Persaudaraan Haji (IPHI), Kantin, dan beberapa lembaga lain yang menjalin kerja sama dengan Islamic Centre.
8.    Selasar atau Koridor penghubung antar banguna seluas 697 m2, Plaza dan lahan parkir 7.731 m2. Taman dan lahan kosong yang akan direncanakan akan dibangun Gedung Poliklinik. Menara Mesjid yang diberi nama Menara Ir. Widianto. Bangunan Taman kanak-kanak (Islamic Preschool) dan taman bermainnya.

Penggunaan Fasilitas

Secara tetap fasilitas Islamic Centre Bekasi digunakan sebagai tempat ibadah umat Islam, seperti shalat wajib lima waktu, shalat Jum’at, shalat Tarawih, Shalat Idul Fitri, dan Idul Adha.
Termasuk kegiatan lainnya seperti : Resepsi Pernikahan, Rapat, pertemuan, dan diklat instansi pemerintah, Seminar, diskusi , ceramah umum, Rapat kerja parpol, Kegiatan lembaga semi pemerintah seperti PKK tingkat regional maupun nasional. Rapat kerja organisasi kemasyarakatan. Penyelenggaraan testing calon karyawan perusahaan. Penampungan atlet olah raga tingkat daerah bahkan persiapan ke tingkat nasional. Tempat transit dan penginapan para siswa dan mahasiswa yang berwisata. Tempat transit menginap para tenaga kerja Indonesia yang baru pulang dari luar negeri, misalnya dari Jepang. Acara Nikah dan Walimatul arusy (resepsi Perkawinan). Dan lain lain.

Pengurus dan Pengelola Islamic Center Bekasi

Berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor : C -740.HT.01.02.Th2007 pengurus dan Pengelola Islamic Center Bekasi terdiri dari

Dewan Pendiri
1. H. Suko Martono
2. H. Roesmin
3. KH. Amien Noer, Lc.
4. Drs. H. Dede Satibi
5. Ir. H. Muhammad Imron Zubaidi
6. H. Saady Muchsin
7. Hj. Yayah Zakiyah.

Dewan Penasihat
1. Walikota Bekasi
2. Ketua DPRD Kota Bekasi
3. Kepala Kantor Departemen Agama Kota Bekasi
4. Ketua MUI Kota Bekasi

PEMBINA
1. H. Roesmin (Ketua)
2. KH. Amin Noer, Lc
3. Drs. H. Dede Satibi
4. Drs. H. Nur Kamal, MZ, SH
5. H. Saady Muksin
6. Hj. Yayah Zakiyah

PENGAWAS

1. Ir. H. Masri Asyik (Ketua)
2. Ir. HM. Imron Zubaidy (Anggota)
3. KH. Nurul Anwar, Lc (Anggota)

Badan Pengurus
Ketua : H. Suko Martono
Wakil Ketua : Drs. H. Muchtadi Muchtar
Sekretaris : Drs. H. Paray Said, MM, MBA
Wakil Sekretaris : Hj. Ida Solihat
Bendahara : Drs. HR. Herry Koesaeri Sulaiman, MM, MBA
Kabid. Pendidikan Dakwah dan Humas : Dr. KH. Zamakhsyari Abdul Majid, MA
Kabid. Kesejahteraan Sosial : Hj. Atifah Hasan, Lc
Kabid. Usaha : H. Heri Budi Susetyo, SE, MBA
Kabid. Pemberdayaan Potensi Umat : Ir. H. Siswadi, MM, MBA

Badan Pengelola
Kepala : H.A. Zaini Arief
Sekretaris : Drs. Muhammad Khozin
Bidang Sarana dan Prasarana : H. Atjun Suandani
Bidang Perpustakaan : H.E. Priyasuganda
Bidang Kebersihan dan Pertamanan : H. Abdul Rouf Bahrum Hamidi
Kaur Personalia : Iing Nafiuddin
Kaur Umum : Acih Suhaenah
Kaur Keuangan : Henny Widyastuty, S. Ag
Kaur Perlengkapan : Dewi Herdwiyana
Bendahara : Aini Nursyafaah, S. Ag

Foto foto Islamic Center Kota Bekasi

Area manasik di Islamic Center kota Bekasi dilengkapi dengan miniatur Ka'bah.

Gedung Islamic Center

Atap bersusun Masjid Nurul Islam, salah satu ciri khas masjid masjid yang dibangun oleh YAMP.

Masjid Jami' Nurul Islam.
Didalam Masjid Jami' Nurul Islam.

Tanda peresmian Masjid Nurul Islam oleh Presiden Suharto selaku ketua YAMP.
















4 komentar:

  1. mau nanya no. telp asrama islamic center bekasi

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah.. Hasil Karya yang di Ridhoi Allah Azza wa Jalla.
    Semoga kita tidak melupakan sejarah.
    Dan Semoga Tidak dirusak oleh keserakahan oknum-oknum yang serakah.

    BalasHapus

Dilarang berkomentar berbau SARA