Selasa, 22 Mei 2012

Moscow Historical Mosque (MHM), Tertua di Kota Moscow - Rusia

Moscow Historical Mosque

Moskow, Ibukota Rusia, kota yang disebut sebut sebagai ibukota negara di Eropa dengan penduduk muslim paling banyak. Merujuk kepada lembaga lembaga Islam Rusia, jumlah muslim di Kota Moskow kini mencapai dua juta jiwa dari total penduduknya yang mencapai 11,6 juta jiwa (sensus 2010). Kota Moscow juga menempati peringkat pertama tingkat sebagai kota dengan populasi tertinggi.

Seiring dengan runtuhnya pemerintahan sosialis Uni Soviet dan berdirinya Federasi Rusia di tahun 1991, keran kebebasan terbuka di negeri yang berpuluh tahun dikungkung oleh sistem komunis itu. Kota Moskow dibanjiri pendatang dari berbagai pelosok Rusia, termasuk dari wilayah dengan penduduk Mayoritas Muslim. Muslim yang migran ke kota ini melambungkan populasi muslim kota Moscow yang sebelumnya memang sudah eksis disana.

pemandangan baru di kota Moskow, muslim sholat di jalan raya 

Sayangnya kota ini hanya memiliki empat masjid resmi bagi penduduk muslim-nya yang kian bertambah dari waktu ke waktu. Empat masjid tersebut adalah : Moscow Historical Mosque (1823) di 28 Bolshaya Tatarskaya Strett, Moscow Cathedral Mosque (1903) di dekat komplek Olimpic Indor Stadium, YardemMosque (1997) di Otradnoye dan Moscow Memorial Mosque (1997) di Poklonnaya Hill. Diantara empat masjid tersebut Masjid Historical Mosque, merupakan masjid tertua yang masih eksis di kota Moskow.

Dua juta muslim dengan hanya empat masjid sudah pasti sangat tidak memadai, akibatnya menjadi pemandangan biasa di kota ini bila muslim yang sholat berjamaah di empat masjid tersebut meluber hingga ke jalan raya, baik di sholat fardu Jum’at, apalagi di dua sholat hari raya. Pelaksanaan lima sholat fardu pun menjadi pemandangan rutin ketika muslim Moskow melaksanakannya di jalan raya karena ketiadaan tempat ibadah sekaligus sebagai bentuk protes terhadap otoritas kota.

Tentang Masjid Moscow Historical Mosque (MHM)

Foto lama Moscow Historical Mosque sebelum di renovasi

Moscow Historical Mosque atau Masjid Istoricheskaya atau bila di Indonesia-kan menjadi Masjid Histori atau masjid Sejarah, selain tertua di kota Moskow masjid ini juga disebut sebut sebagai masjid terbesar kedua di kota Moskow setelah Masjid Katedral (Moscow Catedral Mosque atau Masjid Sabornaya). Lokasi Masjid MHM ini dekat sekali dengan KBRI Moscow di kawasan Novokuznetskaya Ulitsa, sekitar 100 meter ke arah timur.

Masjid MHM pertama kali dibangun tahun 1823 dalam bentuk bangunan biasa tanpa menara, tanpa kubah. Hanya sebuah bangunan biasa di jejeran rumah rumah penduduk yang. Tahun 1881 barulan bangunan tersebut di rekonstruksi menjadi sebuah bangunan masjid yang sebenarya. Ketika Uni Soviet berkuasa imam Masjid ini ditembak mati tahun 1936 dan masjid di tutup oleh penguasa. Barulah tahun 1991 masjid MHM dikembalikan kepada muslim Moskow, dan dibuka kembali tahun 1993 setelah mengalami proses renovasi besar besaran.

Lokasi dan Alamat Masjid MHM

Moscow Historical Mosque
28 Bolshaya Tatarskaya Str.
Novokuznetskaya Ulitsa, Paveltskaya metro stations
Moscow - Russia


Sejarah Masjid Masjid Moscow Historical Mosque (MHM)

Sumber Sejarah Resmi Pemerintah

Berdasarkan arsip dokumen dari oglasno, Masjid MHM yang berada di Grand Tatar 28 dibangun tahun 1823 dan merupakan masjid tertua yang masih eksis di kota Moskow. Merujuk kepada data pejabat senior di Moskow disebutkan bahwa pada tahun 1823 ada masjid di kota Moskow yang rusak akibat penyerbuan Pasukan Napoleon Bonaparte ke kota Moskow tahun 1812.

Dari laporan kepala kepolisian kota Moskow, Mayjen Shulgin, dalam surat bertanggal 26 November 1816 kepada Gubernur Jenderal Alexander P. Tormasov (№ 3135) beliau menyebut “ . .dengan rasa hormat saya laporkan bahwa di ‘pokazuemy House Merchant Shchukin” adalah benar memiliki bangunan masjid sebagaimana dilaporkan oleh polisi rahasia kepada saya, dan bangunan tersebut saat ini terbengkalai tak terurus, bangunan tersebut merupakan miliki dari dari saudagar dari suku Tatar bernama Abdiktevu…”

dari lantai mezanin Masjid MHM

Perjalanan Sejarah Masjid Moscow Historical Mosque (MHM)

Pada bulan Agustus 1816 saudagar muslim Moskow bernama MacKay Abdulov, bersama Izmailov, Mirza sake dan Mullah Abdullah Navruzov Uzbeks mengajukan petisi kepada baginda yang mulia Kaisar . . “untuk mengizinkan pembangunan masjid bagi muslim kota Moskow, sebagaimana masjid masjid yang sudah berdiri di kawasan Kazan dan Saint Petersburg. Untuk diizinkan secara resmi membangun masjid dengan menara serta atribut muslim lainnya. Selama ini muslim kota Moskow melaksanakan sholat di gedung gedung milik pribadi ataupun gedung yang dibeli untuk keperluan itu”.

Dan upaya mendirikan masjid ahirnya mendapatkan tanggapan dari Pangeran Golitsyn Tormasov dari surat № 959 pada tanggal 21 Februari 1817. Pada ahir tahun 1823 masyarakat muslim Tatar di kota Moskow mendapatkan izin dari Tsar Aleksander I untuk membangun tempat ibadah dengan status hukum sebagai properti milik saudagar muslm bernama Hashalova. Izin tersebut berlaku dengan ketentuan bahwa tidak diperkenankan untuk menyuarakan azan ke luar masjid dan tidak diperkenankan untuk memasang papan nama masjid.

dari bawah menara Masjid MHM

Di musim gugur tahun 1823 di atas tanah saudagar muslim Moskow bernama Nazarbaya Alibayeva, anak dari Hashalova dari komunitas muslim Tatar, dilaksanakan pembangunan masjid satu lantai tanpa dilengkapi dengan bangunan menara, Masjid pertama ini tak jauh berbeda dengan rumah rumah penduduk disekitarnya. Barulah 57 tahun kemudian, pada bulan Juni 1880 kelompok muslim Tatar dibawah pimpinan walikota Moskow Akhun Khairetdinov Agiev bersama kepala komunitas Tatar, Ibrahim Abdullah Khairov Devishev mengajukan permohonan kepada dewan propinsi Moskow untuk melaksanakan rekonstruksi terhadap Masjid MHM dengan rancangan baru. Proses rekonstruksi selesai tahun 1881, dan bangunan hasil rekonstruksi inilah yang sisanya bertahan hingga ahir kekuasaan Uni Soviet.

Di masa Uni Soviet  Imam Masjid Dibunuh dan Masjid Ditutup

Tahun 1913 paska wafatnya iman Kazrat Khairetdinov Agiev, imam  baru masjid dipegang oleh Hazrat Abdullah Shamsutdin. Namun ketika Uni Soviet berkuasa di tahun 1936 imam Hazrat Abdullah Shamsutdin ditangkap dan ditembak mati oleh rezim komunis Soviet. Ditahun tersebut (1939) pemerintah Soviet menutup masjid MHM untuk segala kegiatan ibadah, tak sampai disitu menara masjid juga dibongkar. Masjid MHM dikuasai pihak militer kemudian diubah menjadi gedung percetakan dan bengkel.

fasad masjid MHM dengan sentuhan Eropanya yang sangat kental

Di era keterbukaan ‘Perestroika’ yang digulirkan Michael Gorbachev (dipenghujung 1980-an hingga awal 1990-an) tokoh tokoh muslim Moskow serta para tokoh muslim Tatar yang sudah terdiaspora mengajukan permohonan agar bangunan masjid tersebut dikembalikan kepada jemaah. Dan di tahun 1991 bangunan tersebut dikembalikan kepada komunitas muslim Tatar. Rekontruksi bangunan masjid dilaksanakan dengan bantuan yang besar dari pemerintah Kerajaan Saudi Arabia, melalui Duta Besar Saudi Arabia di Moskow, Dr. Abdel-Aziz-Hajj dan Kementrian Kebudayaan Saudi di Ankara - Ibrahim Al.

Di Renovasi Total

Dan Alhamdulillah, Pada bulan Mei 1993 masjid MHM kembali dibuka untuk kepentingan peribadatan. Masjid MHM di Moskow menjalankan aktivitas resmi keagamaan dan sosial kemasyarakatan-nya dibawah kendali dari Dewan Spiritual dan Urusan Islam Rusia Eropa. (catatan : Wilayah Rusia terbentang di dua benua, Asia dan Eropa. ‘Rusia-Eropa’ maskudnya adalah bagian wilayah Rusia yang berada di benua Eropa sedangkan ‘Rusia-Asia’ maksudnya adalah bagian wilayah Rusia yang berada di benua Asia)

Masjid MHM setelah di renovasi dengan dana bantuan dari Saudi Arabia

Masjid MHM ini salah satu masjid yang menjadi tujuan jemaah muslim Moskow untuk sholat berjamaah termasuk sholat Idul Fitri dan Idul Adha. Saat Idul Fitri dan Idul Adha, jamaah bisa membludak bahkan shalat ied pun digelar dalam dua gelombang. Khutbah yang disampaikan bisa dalam empat bahasa yakni Tatar, Rusia, Arab, dan Inggris. Itu sebabnya bila sholat jumat atau sholat ied pelaksanaannya lebih lama ketimbang sholat biasa. Sayangnya, masjid Histori tidak bisa diperluas karena letaknya diapit antara apartemen penduduk. Itu sebabnya agak sulit menemukan pintu memasuki kompleks masjid ini.

Rusia dan Dunia Islam

Islam merupakan agama terbesar kedua di Rusia setelah Kristen Ortodox, bahkan para pengamat memprediksi, Rusia akan menjadi negara islam di tahun 2050 mendatang. Dibawah kepemimpinan Vladimir Putin, secara mengejutkan Rusia mengajukan diri untuk menjadi anggota Organisasi Konfrensi Islam (OKI). Rusia pertama kali mengirimkan delegasinya dalam pertemuan OKI di Malaysia tahun 2003. Tak sampai disitu, pemerintah Rusia juga mengundang OKI untuk menjadi peninjau di pemilihan presiden Republik Chechnya serta mengundang dunia Islam untuk berpartisipasi dalam proyek proyek pembangunan Republik Chechnya atas dasar solidaritas Islam.

Interior Moscow Historical Mosque

Republik Checnya merupakan salah satu Republik bagian dari Federasi Rusia di wilayah Kaukasus Utara yang penduduknya mayoritas beragama Islam. Chechnya saat ini sedang menggeliat dari kehancuran perang. Grozny, ibukota Chechnya mendapatkan predikat sebagai kota dengan perkembangan tercepat dari PBB di tahun 2003 lalu setelah 10 tahun sebelumnya mendapatkan gelar sebagai kota paling hancur di bumi. Masjid AkhmadKadyrov di pusat kota Grozny menjadi simbol kebangkitan Chechnya dari Kehancuran perang.

Langkah lebih mengejutkan lagi ketika Rusia mengakui hasil pemilu demokratis pertama Palestina yang dimenangkan oleh Partai Hamas yang dibenci oleh Amerika dan Israel pada 25 Januari 2006, Vladimir Putin bahkan mengundang Hamas ke Moscow. Tindakan tersebut mengundang kemarahan Washington dan Tel Aviv. Kedekatan atau mendekatnya Rusia kepada dunia Islam ini dipandang oleh para pengamat sebagai suatu langkah keseimbangan terhadap sikap ‘bermusuhannya’ dunia barat (Amerika) terhadap Islam.

suasana sholat di Masjid MHM

Tahun 2008 lalu di Rusia mulai beroperasi Bank Halal, yang menyandarkan sistem perbankannya kepada sistem perbankan syariah. Bank Halal ini didirikan guna memfasilitasi kebutuhan ummat Islam Rusia akan sistem perbankan yang berlandaskan syariah Islam. Pertumbuhan Islam di Moskow dan Rusia bertendensi terus meningkat tajam dari tahun ke tahun. Namun pertumbuhan jumlah muslim di sana terutama di kota Moskow tak sebanding dengan pertumbuhan Masjid.

Upaya untuk mendirikan masjid baru selalu saja terkendala dengan perizinan. Penolakan dari komunitas non muslim sejauh ini menjadi pemicu utama sulitnya untuk mendapatkan izin pembangunan masjid di kota ini. rencanan pembangunan masjid di tenggara kota itu beberapa waktu lalu malah menjadi kontoversi sampai kemudian rencana itu batal. Akibatnya menjadi pemandangan biasa muslim yang sholat dijalanan karena ketidakcukupan daya tampung masjid yang ada.

Sejauh ini bila anda mengetik kata kunci “masjid moscow” ataupun “moscow mosque’ di searc bar internet anda, berita yang muncul di dominasi oleh berita kontroversi pembangunan masjid di kota itu, dan berita berita miris, kaum muslimin yang sholat di jalan raya atau dibawah terpaan salju musim dingin. Kondisi yang tentunya kontras dengan sikap politik para petinggi Rusia di Kremlin.


mihrab dan mimbar Masjid MHM
sisi mihrab Masjid MHM 
lampu gantung di Masjid MHM


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang berkomentar berbau SARA