Kamis, 26 Juli 2012

Masjid Al-Saleh, Sana’a – Yaman

Masjid Al-Saleh Sana’a, Yaman

Yaman, negeri yang begitu berpengaruh bagi masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia. Nama Hadramaut menjadi satu kota yang telah terpatri dalam sejarah Indonesia sebagai tempat asal ulama ulama besar tanah air. Sebuah peradaban kuno berupa kota metropolitan dengan gedung gedung pencakar langit tertinggi di zamannya yang dibuat dari tanah liat dan lumpur masih Eksis di Shibam dan Tharim, Hadramaut dan menjadi kota warisan budaya dunia Unesco.

Yaman memang salah satu negeri yang pertama kali menerima Islam sejak Rosulullah masih hidup. Adalah Ali Bin Abi Thalib Radhiallahu Anhu yang memperkenalkan Islam ke tanah Yaman disekitar tahun 630-an. Dan keluarga Rosulullah juga yang kemudian memerintah di Negara itu selama beberapa abad. Pengaruh peradaban Islam di Yaman kemudian turut mewarnai masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia.

Peta Lokasi Republik Yaman

Sebuah Masjid megah berdiri di Kota Sana’a, ibukota Republik Yaman. Berdiri megah di kawasan bukit kota tua Sana’a. kemegahannya menghadirkan kebanggaan baru bagi warga Yaman meskipun di awal proyek pembangunannya sempat menuai kontroversi dan protes dari banyak kalangan sebagai akibat dari kondisi Negara yang ‘dianggap’ tidak tepat untuk membangun sebuan bangunan mescusuar yang begitu mahal.

Lokasi Masjid Al-Saleh

Masjid Al-Saleh merupakan masjid terbesar di Republik Yaman, berada di distrik Al-Sabaeen, disisi selatan  Al Sabeen Maternal Hospital, kota Sana’a, Ibukota Yaman, Masjid Al-Saleh berfungsi sebagai Masjid Nasional Yaman. Nama Masjid Al-Saleh ini diambil dari nama presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh

 

Sekilas Tentang Islam di Yaman

Sejarah Islam di Yaman dimulai sekitar tahun 630-an ketika Ali Bin Abi Thalib R.A memperkenalkan Islam ke wilayah itu semasa hidup Rosullullah S.A.W, dimasa itu juga masjid pertama dibangun di Yaman yakni masjid di Al-Janad dan Masjid Agung Sana’a. Muslim di Yaman terbagi dua dalam komposisi yang nyaris sempurna, antara Suni dan Shi’ah. Muslim Suni nya pun terbagi dua dalam komposisi yang juga nyaris sama antara pengikut mazhab Syafe’I dan Mazhab Hanafi. Sedangkan penganut Shi’ah merupakan pengikut Shi’ah Zaidi, diikuti oleh Shi’ah Ja’fari dan Ismaili.

Muslim Suni kebanyakan menetap di daerah selatan dan tenggara. Shi’ah Zaidi menetap di kawasan barat daya sedangkan Shi’ah Ja’fari kebanyakan menetap di pusat kota di utara di kota Sana’a dan Ma’rib. Dan di kota kota besar kebanyakan komunitas ini bercampur baur satu sama lainnya. Muslim Shi’ah Zaidi yang tinggal di kawasan pegunungan utara mendomonasi bidang politik dan kehidupan budaya kawasan utara Yaman selama beberapa abad, namun seiring dengan unifikasi dua Yaman (utara dan selatan) menjadi Yaman Bersatu komposisi tersebut berubah secara dramatis.

Shibam, di Wadi Hadramaut, Yaman. Sebuah metropolitan di tengah gurun dari peradaban Islam tua  yang sudah berusia ratusan tahun lengkap dengan infrastruktur kota yang semuanya terbuat dari lumpur dan tanah liat, termasuk bangunan masjid masjid megah, salah satunya adalah masjid warna putih yang berada disisi kiri foto. Shibam masuk dalam warisan budaya dunia Unesco.

Namun demikian kehadiran mereka (Shi’ah Zaidi) di pemerintahan masih cukup kuat pengaruhnya terutama di kemiliteran bekas Yaman utara. Terkecuali untuk motivasi politik minoritas para tokoh agama yang tidak menyokong bahkan menentang kekerasan atas nama agama. Faham Wahabi dari Saudi Arabia dan sikap anti shi’ah Iraq para pendukung mendiang Saddam Husein cukup mempengaruhi pemerintahan. Ada sedikit pertikaian antara pemerintah Yaman dengan kekuatan utama Shi’ah Zaidi.

Dalam bidang pendidikan intervensi pemerintah sangat kuat terutama dalam hal pengajaran agama Islam dan tidak bagi agama lain, meskipun begitu warga muslim Yaman diperkenankan untuk menempuh pendidikan di sekolah swasta yang tidak mengajarkan Islam. Dalam upaya mencegah ideology dan faham ekstrimis di sekolah sekolah, pemerintah tidak mengizinkan bagi pelaksanaan kursus apapun yang dilaksanakan di luar dari kurikulum yang sudah di setujui oleh pemerintah dan mesti dilaksanakan di sekolah sekolah negeri ataupun disekolah sekolah swasta.
  
Masjid Al-Saleh di Sana'a - Yaman. Enam menara tinggi dengan multi kubah besar di atap masjid merupakan fitur utama masjid nasional Yaman ini.

Pemerintah Yaman menganggap bahwa semua sekolah yang tidak berizin resmi dari pemerintah telah menyimpang dari pendidikan resmi dan menjurus kepada ideologi militan. Akibatnya pemerintah telah menutup lebih dari 4500 institusi pendidikan tak resmi dan medeportasi mahasiswa mahasiswa asing yang belajar disana.

Pembangunan Masjid Al-Saleh

Masjid Al-Saleh selesai dibangun dan diresmikan pada hari Jum’at 21 November 2008 yang lalu bertepatan dengan bulan Ramadhan, menghabiskan dana sebesar US$60 juta dolar. Tak pelak pembangunan masjid ini mendapatkan kritikan pedas dari masyarakat Yaman mengingat dana yang dipakai begitu besar untuk membangun masjid ini sementara Yaman sendiri masuk dalam deretan negara termiskin di jazirah Arabia, belum lagi didera oleh konflik bersenjata, tindak terorisme, dan kemiskinan, ditambah lagi kenyataan bahwa di lokasinya berdiri di kawasan kota tua Sana’a yang sudah terdapat 100-an masjid, sehigga pembangunannya dinilai mubazir.

Masjid Al-Saleh saat dalam proses pembangunan

Kondisi negara Yaman memang cukup memprihatinkan, merujuk pada laporan dari badan pangan PBB (Food & Agricultural Organization – FAO) tahun 2006 menyebutkan bahwa 37% penduduk Yaman hidup dibawah garis kemiskinan dan parahnya lagi 37% dari 22 juta penduduknya mengalami kekurangan pangan. Situasi diperburuk lagi dengan melangitnya harga pangan sebagai akibat dari sebagian besar kebutuhan gandum negeri itu harus di impor dari luar negara,

Belum lagi bencara alam mematikan seperti badai tropis yang menerpa negeri itu pada 24 Oktober 2011 lalu menyebabkan lebih dari 20 ribu jiwa kehilangan tempat tinggal akibat rendaman banjir dari bencara tersebut. sumber pendapatan negeri itu yang sebagian besar dari ekspor minyak disebut sebut oleh banyak pengamat terlalu besar dialokasikan bagi pembelian senjata dan pembiayaan keamaanan dan pertahanan. Yaman memang negeri yang bari lahir kembali paska perang saudara panjang antara Yaman Utara dan Yaman Selatan dan baru berahir pada bulan Juli dengan perdamaian dan bergabungnya kembali dua negara berseteru itu sebagai Republik Yaman bersatu.

Aerial View Masjid Al-Saleh Sana'a - Yaman, just like rise up from the desert.

Meski begitu, ketika bangunan ini selesai dibangun, masjid ini benar benar terlihat berdiri megah di tengah kota Sana’a, apalagi bila dipandang dari puncak bukit kawasan kota tua Sana’a, memberikan sedikit kebanggaan bagi muslim disana dan menjadi landmark baru bagi kota Sana’a. Masjid Al-Saleh tidak saja dibangun sebagai simbok kekuatan Islam dan Yaman karenanya material yang dipilih dan digunakan untuk membangun masjid inipun menggunakan material yang memiliki daya tahan tinggi terhadap kondisi cuaca yang ekstrim sekalipun.

Arsitek nya merancang masjid ini dengan arsitektural Yaman memberikan masjid ini keindahan yang luar biasa dan menjadikannya salah satu objek wisata menarik bagi warga dan muslim di kotaSana’a. pembangunan masjid ini diperintahkan langsung oleh presiden Yaman  karenanya masyarakat setempat sering menyebutnya sebagai Masjid Presiden.

Fasad depan Masjid Al-Saleh dalam siraman cahaya lampu malam hari menghasilkan bias ke-emasan yang begitu megah

Arsitektural Masjid Al-Saleh

Keseluruhan bangunan masjid menempati area seluas 27.300 m2 dengan tinggi sekitar 24 meter, dilengkapi dengan Fakultas Pelajaran Islam dan Ilmu Pengetahuan Qur’an, pekarangan yang luas, toiet dan area berwudhu di lantai underground, area parkir serta kawasan hijau. Ruang utama masjid berukuran 13.596 meter persegi, daya tampung keseluruhan masjid ini termasuk area pelatarannya yang luas dan ruang khusus untuk jemaah wanita di lantai atas, mampu menampung hingga 44 ribu jemaah sekaligus.

Fitur utama eksterior Masjid Al-Saleh ini berupa enam menara tinggi masing masing setinggi 100 meter. Dan kubah kubah besar di atap masjidnya, Kubah utama berdiameter 28 meter dengan tinggi 22 meter, Pada atap utama terdapat lima kubah, dan empat di antaranya berdiameter 15,6 m serta tinggi 20,35 m di atas atap masjid. Sedangkan kubah yang tersisa memiliki diameter 27,4 m serta tinggi 39,6 m di atas atap.

Menepis semua kontroversi ditengah warganya sendiri, Presiden Al-Saleh berhasil mewujudkan masjid megah kebanggaan Nasional, masjid ini menjadi bangunan kesekian yang dinamai dengan namanya setelah bangunan stadion dan bangunan bangunan nasional lainnya. Belum diketahui apakah bangunan bangunan nasional itu akan tetap mempertahankan nama Al-Saleh paska kejatuhannya dari tampuk kekuasaan sebagai buntut dari demonstrasi besar besaran warga Yaman tahun lalu.

Untuk akses ke masjid disediakan 10 pintu di sisi timur dan barat serta 5 pintu di sisi selatan ke arah pekarangn kiri masjid, pekarangan Islamic Shari’a College dan area berwudhu. Keseluruhan bangunan ini dibangun dengan memenuhi semua standard keamaan bangunan berstandar internasional. Pintu pintu di masjid ini begitu besar setinggi 22.86 meter (75 kaki) terbuat dari kayu jati Birma kualitas tinggi dari lengkap dengan ukiran dari tembaga.

Sebuah lampu gantung dari kaca berukuran sangat besar dalam gaya bohemia menggantung dari kubah utama di ruang dalam masjid. Gaya arsitektur Yaman sangat kental di sisi dalam masjid dengan langit langit dari kayu oak Amerika pilihan, sedangkan hamparan karpetnya dibuat di Turki menggunakan woll domba dari Selandia Baru.

Pemandangan Masjid Al-Saleh ditengah gemerlap lampu malam hari kota Sana'a.

Beragam gaya arsitektural asli Yaman digunakan dalam rancangan masjid ini termasuk rancangan tembok hingga dekorasi atap. Struktur utama bangunannya dibangun menggunakan cor beton bertulang, semen cor asli Yaman yang terkenal reputasinya dalam hal kualitas.

Presiden Saleh memang memerintahkan penggunaaan material lokal seluruhnya untuk material yang bersumber dari batu alam termasuk semen dan lainnya. Inspirasi utama dari pembangunan masjid ini adalah menjembatani jurang pemisah antara peradaban kuno Yaman dengan kaidah teknologi arsitektural modern, serta dengan cermat mengintegrasikan warisan budaya masa lalu dengan semua inovasi baru.

Interior Masjid Al-Saleh, Sana'a - Yaman

Masjid Al-Saleh dilengkapi dengan sistem penyejuk udara tersentral dan sistem pemadam kebararan modern, juga sistem tata suara dan teknik televisi yang canggih di perpustakaan manuskrip modern yang menjadi bagian dari masjid nasional Yaman ini. Beragam seni arsitektur dan peradaban asli yaman digunakan di masjid ini termasuk beragam kaligrafi ayat suci Al-Qur’an yang menghias dinding bagian dalam masjid menghasilkan karya seni bangunan yang tak hanya megah tapi juga menjadi sebuah mahakarya seni dalam wujud bangunan masjid.

Rangkaian kubah kubah besar di Masjid Al-Saleh Sana'a, mengagumkan
dan ini adalah cerita lain dibalik kemegahan masjid presiden Al-Saleh. Paska bersatunya kembali Yaman Utara dan Yaman Selatan menjadi Republik Yaman (bersatu) penduduk kota Sana'a membengkak berkali lipat, ketegangan dengan Saudi Arabia membuat ratusan ribu pekerja Yaman kembali ke tanah air, ditambah lagi dengan ratusan ribu warga Yaman yang selama ini hidup di pengungsian di negara negara teluk juga kembali ke tanah air, akibatnya kota Sana'a menjadi  satu satunya ibukota negara dunia yang pernah mengalami krisis air bersih bagi warganya.
Interior Masjid Al-Saleh, begitu kental dengan budaya Yaman. langit langit bangunan di buat dari kayu berukir bermutu tinggi dengan ukiran yang begitu indah. 
sedikit gambaran keindahan interior Masjid Al-Saleh.
dan ini beberapa rekaman keindahan Masjid Al-Saleh di siang dan malam hari


Minggu, 22 Juli 2012

Hari Pertama Ramadhan 1433H di Berbagai Negara


Ramadhan 1433H di berbagai negara

Bulan Suci Ramadhan begitu dinanti nanti oleh ummat Islam seluruh dunia dari Maroko hingga Maraoke, beragam kemeriahan dengan tradisi masing masing Negara memberikan keindahan dalam menyambut dan menyemarakkan bulan suci Ramadhan. Berikut rekaman foto kemeriahan Ramadhan di berbagai Negara dunia termasuk di Indonesia.

Indonesia

sholat Tarawih Pertama di Masjid Istiqlal Jakarta Jum’at Malam Sabtu 20 Juli 2012 (asianimage.co.uk
Malam pertama Ramadhan di Masjid Cheng Ho Surabaya (demotix.com)
Seorang pengurus masjid Cheng Ho Surabaya sibuk menyiapkan sajadah pandang dalam persiapan tarawih pertama (demotix.com)

Inggris

 London Menjadi tuan rumah Olimpiade kedua yang diselenggarakan pada bulan Ramadhan setelah Olimpiade Mosque tahun 1980. Lokasi dimana stadion Olimpiade London berdiri merupakan salah satu kawasan di kota London dengan komunitas muslim yang cukup tinggi. Hari Jum’at kemaren ratusan muslim menyelenggarakan Sholat Jum’at berjemaah di lapangan kawasan hunian tak jauh dari kantor pusat BBC London. (nemdil.co.uk)
Masjid London Timur / East London Mosque, Inggris di padati Jemaah di malam pertama Ramadhan 1433H yang di Eropa di mulai di hari Jum’at 20 Juli 2012 (demotix.com)
  
Mesir

Presiden Mesir Muhammad Mursi, yang baru dilantik menjadi presiden Mesir pertama dari kalangan sipil yang terpilih secara demokratis pertama kali sejak  demonstrasi besar besaran di Mesir menuntut pengunduran diri Presiden Mubarak. Presiden Mursi menyempatkan diri pulang ke kampung Halamannya di Zagazig di delta sungai Nil, melaksanakan Sholat Jum’at di hari pertama Ramadhan 1433H, 20 Juli 2012. Mursi merupakan tokoh dari Ikhwanul Muslimin, Organisasi Islam yang didirikan oleh Mendiang (Insya Alloh Sahid) Hasan Albana. (indonesiakatakami.wordpress.com)
di kota Kairo – Mesir, bulan Ramadhan identik dengan festival lentera atau Fanoos Ramadhan, seperti tampak di pasar Khan el-Khalili – Kairo pada 20 Juli Lalu, begitu meriah dengan aneka ragam lentera yang dijajakan. (daylife.com)
Jemaah muslim Mesir sedang beristirahat di dalam Masjid Amru Bin Ash di Kairo Mesir di hari pertama bulan suci Ramadhan. (daylife.com)

Yordania

Sehari menjelang hari pertama Ramadhan 1433H, 19 Juli 2012 semarak dengan aneka lampu hias warna warni di seantero kota Amman, Ibukota Yordania (yahoo.com)
seorang pria tengah sibuk menata lampu hias aneka bentuk di kota Amman, sehari menjelang Ramadhan 1433H (yahoo.com)

Palestina

19 Juli 2012 malam hari, Seorang bocah Palestina bermain dengan kembang api merepleksikan kegembiraannya menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan 1433H. (yahoo.com)
Palestina juga tak ketinggalan dengan persiapan menyambut Ramadhan 1433H, dua orang pekerja tengah memasang terpal pelindung di tenda di dekat Dome of The Rock di komplek Masjidil Aqso, Al-Quds (Jerusalem Timur) Palestina (yahoo.com)
 Ramadhan di Nablus – Palestina (facebook.com)
komplek Masjidil Aqso di hari Pertama Ramadhan 1433H, 20 Juli 2012. (facebook.com)
komplek Masjidil Aqso di hari Pertama Ramadhan 1433H, 20 Juli 2012. (facebook.com)
komplek Masjidil Aqso di hari Pertama Ramadhan 1433H, 20 Juli 2012. (facebook.com)
seorang warga Palestina sedang sholat di komplek Masjidil Aqso di hari Pertama Ramadhan 1433H, 20 Juli 2012. (facebook.com)
Komplek Masjidil Aqso di hari Pertama Ramadhan 1433H, 20 Juli 2012. (facebook.com)
hari pertama Ramadhan 1433H, 20 Juli 2012 tak mengentikan bentrokan antara anak anak Palestina dengan pasukan bersenjata Israel seperti yang terjadi di desa Kfar Qaddum dekat dengan kota Nablus, Tepi Barat yang dikuasai tentara pendudukan Israel. (facebook.com)
  
Saudi Arabia

Saudi Arabia menyiagakan setidaknya 10 ribu pasukan pertahanan sipil kota Mekah dalam rangka memastikan keamanan dan kenyamanan jemaah yang membanjiri masjidil Harom selama bulan suci Romadhan 1433H. (arabnews.com)
pekerja bangunan sibuk menyelesaikan tahap ahir perluasan Masjidil Haram menjelang bulan suci Ramadhan 1433H yang di Saudi Arabia jatuh pada 20 Juli 2012 di (saudigazette.com.sa)
Raja Abdullah juga memerintahkan penyelesaian segera proyek perluasan Masjidil Harom menyambut Ramadhan 1433H (al-masjid-al-haram.blogspot.ca)
seorang pekerja tengah menikmati buka puasa pertama di masjid Imam Turki bin Abdullah di Riyadh, Ibukota Saudi Arabia 20 Juli 2012 chinadaily.com.cn/

Tajikistan

Jemaah di dalam Masjid Yacoub di malam pertama Ramadhan 1433 H (eurasianet.org)
Jemaah di dalam Masjid Yacoub di malam pertama Ramadhan 1433 H (eurasianet.org)

Mexico

seperti berbagai belahan bumi lainnya, muslim di Mexico City juga menyelenggarakan sholat Jum’at pertama di Bulan suci Ramadhan 1433H yang jatuh pada 20 Juli 2012. chinadaily.com.cn

Aljier

seorang pengurus masjid tengah sibuk membersihkan ruang sholat utama di masjid Houda di Algiers, pada hari pertama Ramadhan 1433H, 20 Juli 2012 photoblog.msnbc.msn.com

Pakistan

Sementara di Pakistan di hari pertama Ramadhan 20 Juli 2012 sekelompok muslim melaksanakan sholt asyar di pinggir jalan kota Islamabad photoblog.msnbc.msn.com

Thailand

hari pertama bulan suci Romadhan di Thailand Selatan diwarnai dengan ledakan Bom di kota Sungai Golok, propinsi Narthiwat, Thailand Selatan pada hari Jum’at 1 Ramahdan 1433H / 20 Juli 2012 bakersfieldnow.com*** 

Selasa, 17 Juli 2012

Tiga Masjid Unik di Kuwait


Tiga Masjid Unik di Kuwait : (1) Masjid (seperti) Taj Mahal, (2) Masjid Seperti Piramida, dan (3) Masjid Seperti Pasangan Lonceng dan sebatang lilin

Kuwait, negeri Arab Teluk yang satu ini bertabur masjid indah. selain Masjid Agung Kuwait yang sudah di ulas dalam dua artikel sebelumnya masing masing di Masjid Agung Kuwait (Bagian I) dan Bagian II, di kota Kuwait ada tiga masjid yang sangat unik. Tak sekedar unik tapi juga megah dan mewah dan tentu saja padat dengan jemaah terutama di bulan Ramadhan.

Tiga masjid unik itu adalah : Masjid As-Sadiqa Fatimatul Zahra yang dibangun dengan menjiplak bangunan Taj Mahal di India, lalu ada Masjid Muhammad Nasser El Sabah Atau Masjid Sheikh Nasser yang dibangun seperti sebuah piramida dan yang ketiga adalah Masjid Sheihka Fatima yang dibangun sangat mirip dengan sebuah lonceng berukuran raksasa lengkap dengan menaranya yang mirip sebatang lilin. Berikut ulasan masjid masjid tersebut.

(1) Masjid Al-Sayeda Fatima Al-Zahraa, Taj Mahal di Kuwait

Masjid Al-Sayeeda Fatima Al-Zahra atau Masjid Taj Mahal, Kuwait

Warga Kuwait city yang ingin menyaksikan keindahan bangunan Taj Mahal, kini tidak perlu jauh jauh ke India. Pemerintah Kuwait telah membangun sebuah masjid dengan meniru bentuk bangunan Taj Mahal di India. Taj Mahal – nya Kuwait itu diberi nama Masjid As-Sadiqa Fatimatul Zahra.

Masjid bergaya Taj Mahal ini merupakan salah satu tujuan wisata religi paling populer di Kuwait selain Masjid Agung Kuwait yang merupakan Masjid Nasional. Lokasi nya berdiri tak jauh dari Bandara Internasional Kuwait, menjadikannya sebagai salah satu pemandangan indah bagi para penumpang pesawat yang melintas.

Tampilan luar masjid ini memang dibangun meniru Taj Mahal namun bagian dalamnya sama sekali berbeda. Taj Mahal dibangun sebagai Maosoleum (makam) bagi Mumtaz Mahal, Istri dari Shah Jehan (Raja dari Kerajaan Islam Mughal) tahun 1632 sebagai bentuk cintanya yang mendalam, namun Taj Mahal di Kuwait ini adalah sebuah Masjid, di dalamnya tentu saja berupa ruang sholat lengkap dengan mihrab dan mimbar.

Taj Mahal di India memang juga dilengkapi dengan bangunan masjid di sebela baratn-nya sebagai fasilitas penunjang dari Maosoleum tersebut. Masjid Taj Mahal di komplek Taj Mahal – India, dibangun kembar dengan bangunan istana peristirahatan kerajaan yang berada di sisi timur komplek Taj Mahal

Sisi dalam Masjid Taj Mahal di Kuwait ini dilengkapi dengan ukiran kaligrafi Al-Qur’an. Bangunan masjid nya sendiri berdiri di atas lahan seluar 3.316 meter persegi, dibangun atas ide dari anggota Majelis Al-Umma (parlemen) Kuwait, Hassan Johar. Pembangunannya Menggunakan berbagai material bangunan yang di datangkan dari Mesir dan Iran. Hasan Johar merupakan salah satu tokoh parlemen dari kelompok Islam Syiah Kuwait.

Masjid Seperti Taj Mahal di Kuwait ini bukanlah satu satunya bangunan yang menjiplak Taj Mahal India, sejumlah gedung di Las Vegas (Amerika Serikat), Dubai (Uni Emirat Arab) dan Shenzen (China) juga meniru bangunan Taj Mahal.  Sementara di Bangladesh seorang milioner setempat juga tengah membangun bangunan yang mirip dengan Taj Mahal di Ibukota Negara tersebut, Dhaka. Pembangunan Masjid seperti Taj Mahal di Kuwait ini dilaksanakan setelah mendapatkan persetujuan dari Kedutaan Besar India di Kuwait.

(2) Masjid Nasser Al-Sabah, Masjid Piramida Kuwait

Masjid Naseer Al-Sabah Atau Masjid Piramida, Kuwait

Selain memiliki masjid mirip Taj Mahal, Kuwait masih memiliki masjid unik lainnya yakni Masjid Piramida. Masjid berbentuk tak biasa ini sebenarnya bernama Masjid Muhammad Nasser El Sabah Atau Masjid Sheikh Nasser, namun karena bentuknya yang memang berbentuk segitiga seperti piramida, maka kebanyakan pengunjung lebih menyebutnya sebagai Masjid Piramida.

Masjid Sheikh Nasser berada di kawasan Ras Salmiya di kota Kuwait. Ruang utama masjid ini berukuran 30 x 26 meter ditambah dengan  ruangan dua lantai dibelakangnya terhubung langsung dengan masjid yang merupakan area berwudhu dan kantor pengelola masjid di lantai dasarnya, sedangkan pada lantai dua merupakan area sholat khusus jemaah wanita, perpustakaan dan pusat riset Islam.

Berdiri di atas lahan seluas 2.150 meter persegi juga dilengkapi juga dengan menara tunggal setinggi 50 meter. Proyek pembangunannya selesai pada tahun 1981 yang lalu menghabiskan dana sebesar US$ 3.000.000 Dolar Amerika dan ditangani oleh biro Arsitek Bereau D’architecture, Henri Montoris dari Belgia.

(3) Masjid Fatima, Masjid Berbentuk Lonceng di Kuwait

Masjid Sheihka Fatima, Masjid Seperti Lonceng dan Sebatang lilin di Kuwait

Mungkin anda sudah sering menemukan foto masjid satu ini di dunia maya, Masjid Sheikha Fatima namanya. Berada di kawasan sub urban Abdullah Al-Salem di kota Kuwait, menjadi salah satu masjid megah, modern dan mewah namun unik. Seperti masjid masjid lainnya di Negara Kuwait, masjid inipun dipadati jemaah terutama selama bulan suci Ramadhan. Rancangannya begitu unik dengan bentuknya yang tak lazim, tidak seperti bangunan masjid seperti biasanya, apalagi letaknya yang notabene di tanah arab. Masjid Fatima dibangun menyerupai sebuah lonceng dalam ukuran super besar.

Dibangun tahun 1982, Masjid Sheikha Fatima memadukan antara arsitektural tradisional dan teknologi konstruksi modern dalam sebuah harmoni. Bentuk lonceng pada masjid ini adalah Kubah masjid. Kubah di masjid ini tidak lagi sebagai sebuah komponen estetika melainkan masjidnya sendiri yang menciptakan ruang terbuka begitu besar di dalamnya, dengan sebuah teknologi konstruksi yang baru, inovatif dan unik.

Dibentuk dari bahan plastik dan kaca Alblaks, dihias dengan ukiran kaligrafi Al-Qur’an di atas material kayu dalam berbagai bentuk garis lurus dan geometris pada lampu gantungnya dipadu dengan material kaca anti noda. Tak sampai disitu keunikan masjid ini pun terlihat pada rancangan menaranya yang mirip sebatang lilin. Memberikan keseimbangan antara kemampuan rancangan arsitektural dari kubah lonceng, menara dan elemen lainnya.***