Sabtu, 06 Oktober 2012

Islam dan Masjid di Vanuatu

Dimanakah Vanuatu ? ::: Vanuatu berada di jajaran negara negara pulau di samudera Pasifik Bagian Selatan, bertetangga dengan Fiji, Kaledonia Baru dan lainnya.

Pernah mendengar nama Vanuatu ? Atau malah belum pernah sama sekali !. tak mengherankan, karena Vanuatu memang sebuah negara yang terdiri dari gugusan pulau kecil di tengah Samudera Pasifik bagian selatan, Ibukota negaranya di Port Villa, tergolong sebagai salah satu negara miskin namun memiliki keindahan alam yang memukau. Bila dibandingkan dengan Indonesia, maka Indonesia akan menjadi negara super kaya dan super luas dibandingkan Vanuatu

Keseluruhan luas Vanuatu (perairan dan daratannya) sekitar 12,190 km2 hampir setara dengan luas propinsi Gorontalo (11.257.07 km2) di Pulau Sulawesi. Vanuatu terdiri dari 82 pulau dengan ukuran relatif kecil, 14 pulau yang memiliki ukuran >100 km2 (10 ribu hektar atau 10km x 10km), 19 pulau tak berpenghuni, sementara dua pulau kecilnya di lokasi paling selatan, di klaim oleh Prancis sebagai bagian dari negara Kaledonia Baru. Luas keseluruhan pulaunya itu bila digabung jadi satu hanya seluas sekitar 4.700 km2 lebih kecil sedikit dibandingkan dengan luas propinsi Bali (5.780.06 km2)

Gaya Baru ::: Muslim Mualaf Vanuatu dengan gaya baru dan jalan hidup yang baru. Gamis putih menggantikan kostum serta seluruh kebiasaan lamanya.

Karena ukuran pulau nya yang mungil mungil Negara ini sangat rentan dengan dampak pemanasan global, dan bila pemerintah dan rakyatnya gagal menjaga kelestarian hutan, kekurangan air bersih segera menjadi bencana. Namun menariknya, di tahun 2010 lalu Vanuatu bertengger di puncak daftar Negara yang penduduknya paling gembira di dunia versi lonelyplanet, mengalahkan Indonesia yang super kaya dan super besar yang bahkan tak masuk dalam daftar nomonasi.

Dan menariknya lagi meski letaknya yang terpencil di tengah deburan ombak Samudera Pasifik dan berjarak sekitar 15 ribu kilometer dari Mekah, Islam telah hadir di Negara pulau ini sejak tahun 1978 lalu, bukan diantar masuk kesana tapi di jemput sendiri oleh penduduk asli nya yang kemudian menjadi muslim pertama di Negara itu. Benar benar “sesuatu” yang tentunya cukup  menarik untuk di ulas.

Vanuatu muncul dalam sejarah Nasional Indonesia ketika diselenggarakan Konfrensi Asia Afrika (KAA) di Bandung tahun 1955, kala itu Vanuatu masih berstatus koloni Prancis dan Inggris. Namun Semangat untuk merdeka mengantarkan mereka ke kancah dunia di kota Bandung tersebut.

Muslim dan Masjid Pertama di Vanuatu

Dua kali sensus penduduk yang telah diselenggarakan di Vanuatu, sama sekali tidak menyebut tentang adanya komunitas muslim disana, baik pada sensus penduduk tahun 199 maupun sensus penduduk sepuluh tahun kemudian atau di tahun 2009. Meskipun demikian beberapa laporan menyebutkan adanya sekitar 200 mualaf di negara pulau ini, sumber lain bahkan menyebutkan jumlahnya mencapai 1000 jiwa.

Masjid kecil di tengah kampung Mele ::: Kecil dan sederhana dan tak tampak seperti bangunan masjid. Inilah masjid pertama di Republik Vanuatu. Masjid Wakaf dari muslim setempat. Acungan dua jempol rasanya tak cukup untuk memuji muslim di negara pulau ini. (foto kiriman dari Kris Triyantio, WNI di Melle).

Penduduk Vanuatu mayoritas beragama Kristen. Namun Islam telah hadir di negara ini. dan tak sulit menemukan komunitas muslim disini. Sebagai negeri yang sedang gencar gencarnya mempromosikan pariwisata di negeri mereka, para pengelola perhotelan pun turut menyerap semua informasi tentang negara-nya termasuk komunitas Islam di negara mereka, dan dengan mudah mereka menjelaskan hal tersebut.
  
Sejarah Islam di Vanuatu

Mustapha Kaloas, Sekretaris Jenderal Vanuatu Islam Society menuturkan bahwa sejarah Islam di Vanuatu dimulai sejak tahun 1978 lalu. Masih belum lama bahkan belum sampai setengah abad dibandingkan dengan sejarah Islam di Indonesia. Adalah Henry Nabanga seorang warga asli Vanuatu yang melanjutkan studinya ke India untuk mempelajari proses penterjemahan naskah.

Aktivitas pengajian di Masjid Melle - vanuatu (foto kiriman dari Kris Triyantio, Muslim Indonesia tinggal di Vanuatu).

Henry Nabanga berasal dari Desa Mele di Port Villa, Vanuatu. Di tahun 1973 beliau memutuskan untuk berangkat ke India guna mempelajari penterjemahan naskah disana. Sentuhan nya dengan Islam berawal di sana. Aktivitas belajarnya kemudian membuatnya mempelajari segala sesuatu yang bahkan jauh lebih luas sampai kemudian mengenalkannya pada Islam. 

Dan menarik minatnya untuk mempelajari agama Islam lebih dalam. Hasilnya, ketika beliau kembali ke desa Mele di Vanuatu beliau sudah menjadi seorang muslim dan mengganti namanya menjadi Husein Nabanga. Sejak tahun 1978 Islam bermula tumbuh di desa Mele dan sekitarnya dan kemudian menyebar hingga ke berbagai pulau di Vanuatu.

Kepribadian Husein yang menarik ditambah dengan pembawaannya yang humoris serta penyampaiannya tentang Islam dengan cara yang sederhana memudahkan keluarga dan penduduk desanya untuk memahami agama yang baru dia bawa pulang dari India. Dan segera Islam diterima dengan baik dan berkembang di desanya. 

Ketika Husein Nabanga wafat pengikut dan keluarganya melanjutkan syiar Islam. Sebagian dari mereka pindah dari Port Villa ke ke pulau Tanna dan menyebarkan Islam disana. bermula dari 50 Kepala keluarga di Desa Mele Islam berkembang pesat hingga menyentuh angka 1000 jiwa.

Di dalam Masjid Mele ::: Dalam segala kesederhanaannya Muslim Vanuatu semuanya merupakan mualaf yang hijrah ke dalam Islam dari agama dan kepercayaan lama mereka. Mereka sangat butuh bantuan dari muslim di bagian dunia lain termasuk bantuan pengajaran cara ber Islam dengan benar.

Empat belas tahun sejak kepulangan Husein dari India atau di tahun 1992, masjid pertama di Vanuatu pun berdiri di desa Mele, di pinggiran kota Port Villa. Lahan dan bangunan masjid ini merupakan wakaf dari Mohammed Seddiq, salah satu Mualaf Vanuatu. Beliau sebelumnya merupakan pemeluk agama Kristen Pantekosta. Masjid kecil ini selain berfungi sebagai tempat ibadah tapi juga berfungsi sebagai madrasah bagi anak anak dan dewasa. Dan sekaligus menjadi rumah bagi Vanuatu Islamic Association.

Sebuah masjid yang sama sekali tidak mirip dengan bangunan masjid yang biasa kita kenal. Bangunan masjid Mele yang merupakan masjid pertama di Vanuatu ini berupa sebuah bangunan rumah biasa tanpa kubah apalagi menara. Sebuah papan nama sederhana bertuliskan muslim Mosque dipasang atau lebih tepatnya di geletakkan di depan bangunan ini. sementara gerbang pagarnya diberi bentuk seperti kubah diatasnya, sangat sederhana. Namun inilah masjid pertama yang mengukir sejarah eksistensi Islam di Vanuatu.

Lantunan azan tanpa pengeras suara dalam dialeg setempat yang terdengar cadel melapalkan lafaz azan terdengar syahdu di tengah kampung sederhana, Mele, dipinggiran kota Port Villa, Ibukota Republik Vanuatu.

Tak ada perangkat pengeras suara di masjid ini, karena ukurannya yang kecil hanya mampu menampung belasan jemaah di dalamnya, bila di Indonesia, hanya seukuran sebuah surau di tengah kampung. sebagian dari jemaahnya terpaksa sholat di luar masjid. di dalam masjid, kita juga tidak akan menemukan mihrab yang biasa menghias sisi kiblat di dalam masjid. Mimbarnya dibuat sederhana berupa tiga undakan tangga, cukup untuk memberikan tempat lebih tinggi bagi khatib sholat Jum'at. Sebidang tempat kecil di partisi dengan kain putih sebagai tempat untuk jemaah wanita di dalam masjid.

Usia peradaban Islam di Vanuatu memang masih teramat muda ditambah dengan lokasinya yang begitu terpencil berakibat pada minimnya para da'i yang memberikan pengajaran Islam dan akibatnya minim pula pemahaman mereka terhadap agama Islam yang begitu mereka cintai. Sebagaimana di akui oleh tokoh muslim setempat bahwa mereka sangat haus akan bimbingan untuk berislam secara kaffah. Beberapa muslim setempat bahkan dengan bangga menggunakan gamis dan sorban sebagai penanda bahwa mereka adalah muslim. Semua itu menjadi tanggung jawab muslim di bagian dunia lainnya termasuk di Indonesia.

Pintu utama masjid Melle (foto kiriman dari Kris Triyantio, Muslim Indonesia tinggal di Vanuatu)..

"Muslim Vanuatu mengajarkan kita sebuah pelajaran yang teramat berharga. Bahwa kemiskinan, keterpencilan, keterasingan dan segala keterbatasan dan kekurangan tak menghalangi mereka untuk menjadi warga dunia yang paling bahagia dan tak menjadi penghalang bagi mereka untuk menemukan Islam"

Muslim Indonesia di Vanuatu

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah Subhanahuwata’ala, Kris Triyantio, Adalah salah satu muslim Indonesia yang baru saja mendapatkan tugas dan kini tinggal di Vanuatu, beliau bekerja di perusahaan yang bergerak dibidang IT. Melalui emailnya menyebutkan bahwa ada beberapa muslim Indonesia yang tinggal di Vanuatu sekitar 5-6 orang termasuk dirinya.

Jemaah antar bangsa di Masjid Melle (foto kiriman dari Kris Triyantio, Muslim Indonesia tinggal di Vanuatu).

Selain warga Indonesia juga ada muslim Pakistan, Fiji dan negara lainnya yang turut membantu memakmurkan Masjid Melle ini. menurut beliau saat ini pengurus Masjid Melle sedang fokus merapikan struktur organisasi dan dokumentasi keuangan. Dan beliau sendiri meski merupakan warga baru disana dipercaya untuk menjadi penasihat bidang Teknologi di Masjid Melle.

Dipenutup emailnya beliau menyampaikan bahwa “saudara saudara muslim kita di Vanuatu masih perlu banyak bimbingan baik agama dan lain sebagainya dan Marilah kita membantu muslim Vanuatu dalam hal apa saja dari yang sederhana yaitu doa yang tulus :)”. (updated : Rabu, 27 Februari 2013)



23 komentar:

  1. Asalam

    I need a contact name and Phone Number of the Imam asap please

    wasalam

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'alaikumussalam

      I don't have the number
      if you in Vanuatu, you may come directly to the mosque at Mele Village, Port Villa, Vanuatu.

      wassalam

      Hapus
    2. asalam

      I am not in Vanuatu but if you know any one how has phone Number will be fine if you can give my this number

      wasalam

      Hapus
  2. Assalammualaikum,

    I'm Indonesian that work in CNS ltd Vanuatu. Could you please give me some number or email, that i can contact moslem society in mele.
    I live in Port Vila.

    Wasallam

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikumsalam
      maaf sejauh ini tidak ada alamat email atau telepon yang bisa dihubungi. Mele hanya beberapa kilometer dari pusat kota Port Vila, anda bisa berkunjung langsung kesana.

      wassalamualaikum

      Hapus
  3. Assalamu'alaikum
    Ayo saudara2ku kita bantu muslim Vanuatu dg berbagai cara.
    Wassalam

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya ada rencana tugas kantor ke vanuatu sekitar akhir bulan februari 2013.. mohon info adakah orang2 indonesia yang tinggal di vanuatu? terima kasih

      Hapus
    2. saya belum memiliki informasi tentang orang Indonesia di Vanuatu, mungkin anda bisa kontak langsung ke kedubes Indonesia untuk Vanuatu yang dirangkap oleh Dubes RI di Australia di alamat berikut.

      Indonesia Embassy , Vanuatu

      8, Darwin Avenue, Yarralumla
      P.O.BOX 616, Canberra , Australia
      Phone: +61-02-6250-8600
      Fax: +61-02-6273-6017, +61-02-6273-3545
      Email: indonemb@kbri-canberra.org.au
      Website URL: www.kbri-canberra.org.au

      menurut beberapa media Indonesia memiliki hubungan erat dengan Vanuatu dibidang militer dan kepolisian, serta di ahir tahun lalu pengusaha tembakau Indonesia telah membuka pabrik disana. Selamat berkunjung dan menjelajah ke Vanuatu, semoga bisa di share pengalaman selama disana.

      Hapus
  4. Saya Kris Triyantio, bekerja di CNS ltd Vanuatu. Saya Hampir setiap minggu mengunjungi Masjid Di Mele ini, walaupun kondisinya masih jauh dari sebuah 'masjid' pada umumnya tapi setidaknya ada keinginan kuat diantara ni-Vanuatu dan warga pendatang (muslim) untuk menghidupkan masjid Mele lagi. Saya ada beberapa foto Update terakhir kondisi Masjid mele, akan saya kirmkan email agar Admin bsa memasukan ke dalam blog ini. Saat ini mereka sedang merapihkan struktur organisasi dan akan membuat semacan Islamic funding untuk membantu Ni-Vanuatu yang muslim untuk bisa memulai usaha. Insya Allah tidak lama lagi kami akan memiliki website agar saudara-saudara muslim bisa melihat kondisi kami.
    Alhamdulillah saat ini ada beberapa Ni-Vanuatu yang melanjutkan studi di Indonesia (UGM, IPB) mereka di biayai oleh IDB (Islamic Development Bank).

    Jika ingin mengenal lebih jauh tentang Muslim di Vanuatu dan ingin berkunjung ke Mele bisa contact saya di +6787794542. Email : ktriyantio@gmail.com or ktriyantio@cns.com.vu

    wassalammualaikum

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah. Semoga Allah meridhoi.
      Terima kasih banyak sudah berbagai pengalaman dengan kami semua di Indonesia dan bagian dunia lainnya. kami nantikan kiriman email-nya. Jazakullah. hendrag3371@gmail.com

      Hapus
    2. Assalammualaikum,

      Sudah saya kirim email dan beberapa gambar :)

      Wassalammualaikum

      Hapus
  5. Assalamu'alaikum wrwb...

    Terima kasih infonya GAN...
    Mohon izin untuk bahan referensi...
    Terima kasih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikum salam wrwb

      oceh. jangan lupa aja bagi bagi proyeknya yak. heheheh
      Makasih dan mampir ke bujangmasjid. Sukses selalu

      wassalam

      Hapus
    2. Assalamu'alaikum wr. wb
      Semoga ALLOH SWT hantarkan saya silaturahim dalam Dakwah ke Vanuatu dan ke seluruh alam

      Hapus
  6. Assalamu;alaikum wr.wb
    Subhanalloh... semoga ALLOH SWT hantarkan saya untuk Silaturahmi dalam Dakwah ke Vanuatu

    BalasHapus
  7. Assalamoalaikum. What is the situation of Muslims after the Cyclone of 2015?

    BalasHapus
  8. insyaALLOH kami satu rombongan akan khuruj ke fiji tahun 2017 selama 4 bulan

    BalasHapus
  9. Saya mau ke sana namun tak ada biaya

    BalasHapus
  10. Semoga Allah selalu melindungi dan menjayakan Islam di Vanuatu

    BalasHapus
  11. Assalamualaikum kak
    Saya mendapat tugas kampus mengenai negara vanuatu, apakah saya bisa meminta kontak anda untuk pertanyaan mengenai vanuatu?
    Terima kasih

    BalasHapus
  12. Subhanallah. Semoga saudara seiman saya tetap istiqomah disana. Kasus vanuatu membawa papua ke pbb akhirnya mengulik saya untuk mencari informasi tentang umat islam di vanuatu. Allahuakbar

    BalasHapus

Dilarang berkomentar berbau SARA