Sabtu, 10 November 2012

Masjid Al-Noor, Hanoi - Vietnam (bagian 1)

Pintu Gerbang Masjid Al-Noor Hanoi – Vietnam (foto wanhassan953

Di kota Hanoi, Ibukota Vietnam bersatu paska perang antara Vietnam Utara dan Vietnam Selatan di era 1970-an, berdiri kokoh sebuah bangunan masjid tua bernama Masjid Al-Noor atau lebih dikenal dengan nama Masjid Hanoi / Hanoi Masjid / Hanoi Mosque, ber-alamat di 12 Hang Luoc Street, Hoan Kiem, Hanoi, Vietnam. Masjid yang berdiri di kawasan old French Quarter of Hanoi city ini, tak jauh dari Galaxy Hotel dan Dong Xuan market.

Merujuk kepada Islamicfinder, Masjid Al-Nour merupakan satu satunya masjid di kota Hanoi. Sebagai masjid satu satunya, masjid Al-Noor menjadi sentral syiar Islam di kota Hanoi. Jemaah masjid ini campur baur dari berbagai kalangan termasuk muslim ekspatriat, pegawai kantor kedutaan dan perwakilan Negara sahabat, termasuk Indonesia. Masjid Al-Noor Hanoi di bangun oleh para pedagang dari anak benua India yang berasal dari Bombai, Karachi (Pakistan), dan Kalkuta di sekitar tahun 1930-an.

Islam in Vietnam
 
Sejarah Islam di Vietnam tak bisa dilepaskan dari Sejarah Kerajaan Islam Campa yang pernah Eksis di Vietnam. Islam telah datang ke negeri Campa sejak masa Khalifah Usman Bin Affan berkuasa di Madinah, kala itu beliau mengirimkan utusannya ke Campa (kini Vietnam) dan Dinasti Tang di Cina tahun 650.
 
Namun melihat kondisi muslim di Vietnam saat ini, siapapun akan sangat sulit untuk percaya bahwa negara ini jauh sebelum menjadi negara yang kini kita kenal sebagai Vietnam merupakan sebuah negara Islam bernama Campa yang pengaruhanya begitu kental dengan sejarah Islam di Indonesia.
Lokasi Masjid Al-Noor, Hanoi

Al – Noor Masjid Mosque Hanoi
Address: 12 Hang Luoc Street
Hoan Kiem Dist, Hanoi, Vietnam

 

Migrasi besar besaran terahir muslim Vietnam ke berbagai negara terjadi tahun 1976 seiring dengan terbentuknya negara Republik Sosialis Vietnam paska perang Vietnam yang menyatukan Vietnam utara dan selatan, dan negara baru tersebut beraliran komunis menciptakan atmosfir yang tidak kondusif bagi kehidupan Islam disana. Sekitar 55,000 Muslim Campa hijrah ke Malaysia. 1,750 lainnya ke Yaman, sebagian besar menetap di Taiz.
 
Mereka yang tetap tinggal di Vietnam sempat kehilangan masjid masjid mereka yang di tutup oleh pihak yang berkuasa meski beberapa sumber menyebutkan mereka lolos dari kekejaman pemerintah komunis. Sampai tahun 1981 pemerintah memperkenankan pendatang ke negeri tersebut untuk berbicara dengan suku suku asli muslim setempat dan menunaikan sholat bersama mereka.
 
Tahun 1985 komunitas muslim di kota Ho Chi Min City (HCMC) secara khusus sangat beragam selain muslim Campa juga ada muslim Indonesia, Malaysia, Pakistan, Yaman, Oman dan muslim dari kawasan Afrika Utara dengan jumlah mencapai 10 ribu jiwa. Namun demikian, muslim Vietnam relative terkucil dari dunia Islam.
 
Keterpencilan mereka dipadu dengan rendahnya pemahaman tentang Islam membuat meningkatnya sinkretisasi keislaman mereka. Di bulan Januari 2006 sebuah masjid besar bahkan terbesar di Vietnam dibangun di kota Xuan Loc, Propinsi Dong Nai, sebagian dana pembangunan masjid tersebut atas sumbangan dari donatur yang berasal dari Saudi Arabia.


Masjid Al-Noor di kawasan kota tua Hanoi, disebelah kiri foto tampak menaranya yang tak lazim bagi sebuah menara masjid, lebih mirip sebuah pagoda dibandingkan dengan sebuah menara masjid

Demografi
 
Merujuk kepada hasil sensus penduduk bulan April tahun 1999, data pemeluk agama di Vietnam memang cukup mencengangkan, 80.8% penduduk Vietnam tidak beragama, pemeluk agama Budha yang paling tinggi hanya 9.3%, disusul Katholik 6.7%, Hoa Hao 1.5%, Cao Dai 1.1%, Protestan 0.5%, dan Islam yang paling sedikit, hanya 0.1% dari total penduduk Vietnam atau sejumlah 63,146 jiwa.
 
Dari 63,146 jiwa muslim Vietnam tersebut lebih dari 77% tinggal di wilayah selatan, 34% di Propinsi Ninh Thuan, 24% di Propinsi Binh Thuan, dan 9% di Ho Chi Minh City; sedangkan 22% lainnya tinggal di kawasan delta Sungai Mekong, terutama di Propinsi An Giang. Sisanya hanya 1% Muslim Vietnam yang tinggal di kawasan lainnya di negara tersebut.
 
Data tersebut menunjukkan perpindahan penduduk Muslim dibandingkan data tahun 1975 yang menyebutkan bahwa lebih dari setengah penduduk Muslim disana tinggal di daerah Delta Sungai Mekong. Dan data terbaru tahun 1985 disebutkan bahwa ada sekitar 10 ribu muslim yang tinggal di Kota Ho Chi Min City.
Sejarah Masjid Al-Nour Hanoi
 
Sejak dari permulaan abad ke 19 masehi, para saudagar india dan Pakistan yang berasal dari Bombai, Kalkuta dan Karachi telah mapan di beberapa kota di Vietnam utara dan selata. Di sekitar tahun 1930 jumlah mereka sudah mencapai ribuan di seluruh kawasan Indocina. Mereka membentuk perkumpulan besar dalam menjalankan usaha perdagangan terutama menjual kain dan pertukaran uang.


Teras dan bagian dalam masjid Al-Noor Hanoi 

Mereka ini yang kemudian membuka pasar di Vietnam, berdagang kain katun, sutera hingga batu permata. Toko toko dan gudang mereka berada di jalan jalan utama hampir di semua kota utama Vietnam. Di kota Hanoi mereka tinggal di sekitar “Rue De La Soie” atau Jalan Sutera yang menjadi tempat bagi mereka membeli kain sutera dari para pedangan Cina lalu mengirimnya ke India dan Singapura.
 
Kelompok pedagang muslim ini rata rata adalah para pedagang sukses yang kaya raya. Mereka yang kemudian membangun Al-Noor di kota Hanoi sekitar tahun 1930-an serta beberapa masjid lainnya di Vietnam Selatan. Kini masjid tua ini tetap ramai jemaah terutama jemaah dari kantor kantor kedutaan Malaysia, Libya, Mesir, Lebanon, Indonesia India, Algeria, Yaman, Iraq, Vietnam, Pakistan, Afghanistan and Bangladesh yang mencapai sekitar 200 jemaah berbaur dengan muslim asli setempat.***
Bersambung ke bagian 2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang berkomentar berbau SARA