Rabu, 27 April 2016

Masjid Heydar - Baku, Azerbaijan

MEGAH DI MALAM HARI. Masjid Heydar di kota Baku, Azerbaijan. Tampak mewah dalam balutan warna ke emasan dari sinar lampu yang menyinarinya di malam hari.

Azerbaijan salah satu negara berpenduduk mayoritas muslim, berada di tepian Laut Kaspia. Meski berpenduduk mayoritas muslim, negara ini secara tegas menganut sistem sekuler di pemerintahannya yang memisahkan agama dari politik dan ketatanegaraan. lebih dari itu di negara ini pelajaran agama tidak masuk dalam kurikulum pendidikan nasional. beberapa pengamat politik menyebut bahwa elit politik negara ini masih belum sepenuhnya bebas dari pengaruh Soviet yang menguasai negara ini selama beberapa puluh tahun sehingga mengikis sedikit demi sedikit pemahaman mereka tentang Islam, sehingga menjadi wajar pada saat negara ini kembali merdeka seiring dengan ambruknya Uni Soviet para elitnya lebih memilih sekulerisme sebagai landasan politiknya.

Namun demikian, secara individu, muslim di negara ini tetap tidak mau kehilangan identitas ke-Islaman mereka, pun dengan pemerintahannya. Sebagian besar muslim di Azerbaijan menganut faham Syi’ah, sementara Suni merupakan minoritas, meski belum ada laporan gesekan yang berujung tindak kekerasan pernah terjadi di negara tersebut. Beberapa pihak menengarai bahwa “kerukunan” diantara dua kelompok ini terjalin sebagai dampak dari beberapa faktor diantaranya adalah kerasnya gaung Nasionalisme yang dikumandangkan oleh penguasa Uni Soviet saat berkuasa di negara itu masih membahana hingga hari ini. Ditambah dengan factor kedua yakni rendahnya pemahaman mereka akan ajaran Islam yang kini lebih banyak dijalankan berdasarkan tradisi turun temurun dari nenek moyang.


TANPA WARNA WARNI. Ciri khas masjid di Kaukasus dan Azerbaijan adalah bangunan luarnya tanpa warna warni yang menyolok meski dengan berbagai deril ornamen yang menawan.

Gagasan Persatuan Ummat Islam Azerbaijan

Pemerintah Azerbaijan dibawah kepemimpinan presiden Ilham Aliyev menggagas ide persatuan ummat Islam Azerbaijan. Ide ini tentu saja untuk meredam perselisihan diantara pada penganut Syi’ah dan Suni di negara tersebut. Salah satu wujud dari ide tersebut dengan dibangunnya masjid Nasional di Ibukota Baku dan diberi nama Masjid Heydar. Masjid yang begitu megah ini dibangun atas perintah langsung dari presiden Ilham Aliyev beliau sendiri bahkan berkali kali melakukan inspeksi mendadak terhadap progress pembangunan masjid ini.

Heydar mosque atau masjid Heydar merupakan masjid terbesar di kota Baku, Ibukota Republik Azerbaijan sekaligus disebut sebut sebagai masjid terbesar di kawasan kaspia dan sekitarnya. Dengan luas area mencapai 12 ribu meter persegi dilengkapi dengan empat Menara setinggi 95 meter. Sebagai masjid nasional, masjid ini terbuka bagi semua pemeluk Islam tanpa memandang mazhab, aliran dan faham yang mereka anut.



Proyek masjid ini mengambil tempat di distrik Binagati kota Baku, pembangunannya dimulai bulan September tahun 2012, dan diselesaikan dalam waktu dua tahun, dibawah pengawasan langsung dari presiden Azerbaijan yang berulang kali meninjau perkembangan pembangunan masjid tersebut, termasuk pembangunan tiga jalan akses menuju masjid Heydar ini. Bangunan masjid mewah ini diresmikan oleh presiden Ilham Aliyev pada tanggal 26 Desember 2014. pembangunan masjid ini diperkirakan menghabiskan dana sekitar 10 juta manats.

Nama Tokoh Nasional

Sesuai dengan ide pembangunannya sebagai pemersatu ummat Islam nasional, penamaan masjid inipun mengambil nama tokoh nasional Azerbaijan, nama Heydar diambil dari nama mendiang pemimpin besar Azerbaijan, Heydar Aliyev, yang tak lain adalah ayah dari Presiden Ilham Aliyev. Dimasa kempemimpinan Heydar Aliyev, Azerbaijan mengalami perkembangan yang cukup pesat semasa negara tersebut masih bergabung bersama uni Soviet (1970-1980) hingga dimasa merdeka. Sosok Heydar Aliyev yang menetapkan pondasi perjuangan bagi kemerdekaan Azerbaijan meskipun kemerdekaan belumlah tercapai dimasa itu. Beliau juga yang menetapkan bendera tiga warna Azerbaijan dalam salah satu sesi Majelis tertinggi Nakhchivan di masa Uni Soviet.

MEWAH. Tampak megah meski dengan satu warna pada sisi luar masjid dengan empat Menara menjulang tinggi ini, namun bertabur cahaya warna warni dan meriah di malam hari.

Heydar Aliyev juga terpilih sebagai presiden Azerbaijan tahun 1993 setelah berahirnya perang akibat pendudukan oleh Armenia. Dimasa kepemimpinan Heydar Aliyev telah dibangun lebih dari 500 masjid baru di Azerbaijan, ratusan masjid telah diperbaiki, semasa hidupnya Heydar Aliyev juga pernah menunaikan Ibadah Haji dan berkesempatan berdoa di dalam Ka’bah.

Imam Suni dan Syi’ah satu atap

Masjid Heydar di kota Baku ini menjadi symbol persatuan Ummat Islam di Azerbaijan. Di masjid ini Suni dan Syiah sholat bersama sama dengan imam secara bergantian setiap pekan baik dari Suni maupun dari Syiah. Hafiz Abbasov secara teratur ditunjuk sebagai Imam Sunni bergantian dengan Rufat Garayev sebagai Imam Syiah di masjid tersebut. Sebuah harmoni yang sepertinya teramat sulit dilaksanakan di negara negara berpenduduk mayoritas muslim lainnya termasuk di Indonesia.


AROMA SEKULER. Upacara peresmian Masjid Heydar. Agak terlihat aneh bagi orang Indonesia atau Muslim di negara lainnya, acara peresmian masjid (di dalam masjid) tapi tamunya menggunakan kursi meski tetap membuka alas kaki dan Ibu Negaranya tampil tidak dengan busana Muslimah.

Masjid Terbesar di Kaukasus

Beberapa laporan media menyebut masjid Heydar di kota Baku ini sebagai masjid terbesar dengan Menara tertinggi di kawasan Kaukasus. Empat Menara setinggi 95 meter yang berdiri di empat penjuru masjid ini dilengkapi dengan empat elevator untuk menuju ke puncak Menara. Keindahan masjid ini juga di lengkapi dengan kaligrafi dari ayat ayau Al-Qur’an. selain empat elevator di Menara, masjid ini juga dilengkapi dengan escalator, 4 escalator untuk ke ruang Jemaah laki laki dan 2 escalator ke ruang Jemaah khusus wanita.

Kapasitas masjid ini diperkirakan mencapai lebih dari 2000 jemaah. ruang sholat utamanya seluas 900 meter persegi  ditambah dengan ruang sholat khusus Jemaah wanita seluas 350 meter persegi. di lantai dasar masjid disediakan tempat parkir dan beberapa ruangan untuk peruntukan umum termasuk untuk kantor pengelola.

SIDAK PRESIDEN. Presiden Ilhan Aliyev bersama Istrinya Mehriban Aliyeva dalam salah satu kunjungannya meninjau pembangunan masjid Heyadar.

Dari sisi arsitektur masjid masjid di kota Baku termasuk juga Masjid Heydar ini dapat dikenali dari bentuk-nya yang sederhana namun dengan rancang bangun yang mengagumkan. Beberapa masjid masjid bersejarah bertebaran di kota ini dengan rancangan yang memiliki kemiripan dengan masjid Masjid Heydar meski dengan skala dan zaman yang berbeda. seperti contoh adalah Masjid Goy yang dibangun tahun 1912.

Lalu Komplek Masjid Bibi Heybat, yang juga terdapat makam tokoh tokoh terkemuka penyebar Islam di Azerbaijan, sampai kini dikenal sebagai salah satu bangunan yang sangat terkenal di Azerbaijan. ditambah lagi dengan bangunan masjid Taza Pir yang merupakan salah satu bangunan terkemuka di kota Baku dibangun tahun 1905 dan selesai tahun 1914. Berdirinya Masjid Heydar ini menambah jejeran bangunan Islam ternama di kota Baku Khususnya dan Azerbaijan pada umumnya.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang berkomentar berbau SARA