Sabtu, 29 Juli 2017

Masjid Tombul Bulgaria

Masjid Sherif  Halil Pasha di Kota Shumen, Bulgaria atau lebih dikenal dengan nama Masjid Tombul atau Tombul Mosque, adalah masjid terbesar di Bulgaria warisan dari masa kejayaan Emperium Usmaniyah.

Tombul Mosque atau Masjid Tombul adalah masjid tua bersejarah di Bulgaria yang berada di kota Shumen, Masjid ini dibangun pada masa Bulgaria masih merupakan bagian dari wilayah Emperium Usmaniyah (Turki Usmani). Sejak dibangun hingga hari ini, Masjid Tombul merupakan masjid tebesar di wilayah Bulgaria dan salah satu masjid terbesar di kawasan semenanjung Balkan.

Masjid ini sebenarnya bernama The Sherif Halil Pasha Mosque, karena memang dibangun oleh Sheriff Halil Pasha, mantan penguasa setempat kelahiran desa Madara, 17 km ke arah timur kota Shumen. namun dalam Bahasa Turki lebih populer dengan nama Masjid Tombul. karena bentuk atap masjidnya yang bertingkat dan membubung tinggi maka oleh orang Turki disebut Tombul. Kata Tombul dalam Bahasa Turki kira kira hampir sama dengan kata Timbul dalam Bahasa Indonesia.

Tombul Mosque 
"Georgi Sava Rakovski" 21, 9700 Shumen Center
Shumen, Bulgaria
coordinates: 43°16′22″N 26°54′51″E



Sejarah Masjid Tombul

Masjid Tombul dibangun antara tahun 1740 hingga tahun 1744 oleh Sherif Halil Pasha, semula lokasi masjid ini berada di timur laut pusat kota Shumen, namun kini lokasinya berada di sisi barat daya dari pusat kota seiring dengan perkembangan wilayah kota tersebut.

Komplek masjid ini terdiri dari ruang sholat utama seluas 1730m2, halaman dan dua belas ruang tambahan yang dulunya merupakan asrama dari sekolah madrasah di komplek masjid tersebut. Masjid Tombul sudah dinyatakan sebagai monumen arsitektur dan konstruksi melalui undang undang negara Bulgaria nomor 22 tahun 1975, dan masuk dalam daftar 100 tujuan wisata paling menarik di Bulgaria.

Arsitektur Masjid Tombul

Pelataran masjid ini dikenali dengan lengkungan di bagian depannya serta dua belas ruangan yang mengelilingi-nya serta menara tunggal yang menjulang setinggi 40 meter dengan 99 anak tangga dari batu. Uniknya air dari pancuran tempat wudhu di masjid ini dipercaya memiliki banyak khasiat.

Sebagaimana bangunan masjid khas Emperium Usmaniyah, Masjid Tombul juga dibangun dengan ciri khas kubah besar di atap masjid dan menara yang lancip tinggi menjulang.

Pelataran tengah masjid ini menjadi penghubung bangunan utama dengan bangunan penunjang lainnya, dengan lapangan tengahnya yang terbuka dengan jejeran arkade mengarah ke ruang utama masjid yang ditopang oleh empat pilar dari batu pualam berukuran besar.

Secara umum bangunan utama masjidnya tampak berstruktur bertumpuk 3, struktur paling bawah berdenah segi empat, struktur kedua berdenah octagon dan struktur paling atas melingkat sebagai tatakan bagi struktur kubah besarnya. Kubah masjid ini cukup tinggi mencapai 25 meter dari permukaan lantai.

Ruang utama masjid ini berukuran 15 m x 15 m, diterangi cahaya alami siang hari melalui empat jejer jendela jendela besar yang menggunakan kaca patri yang indah. Ruang dalamnya terdiri dari dua lantai dihubungkan dengan tangga yang dihias dan di ukur cukup indah. Lantai dua yang merupakan sebuah mezanin di dalam masjid ini diperuntukkan bagi Jemaah wanit.

Selain desain eksteriornya yang menawan, masjid ini juga dikenali dengan interiornya yang memadukan antara senibina Usmaniyah dengan seni Baroque Prancis menghasilkan karya seni interior yang tidak saja menawan namun juga cukup unik dan langka. Interior masjid di dominasi oleh lukisan dinding (mural) dari aneka macam pola tumbuhan dan bentuk bentuk geometris serta kaligrafi Al-Qur’an.

Beberapa lukisan asli pada langit langit dan dinding bagian dalam masjid ini beberapa decade yang lalu sempat di tutup dengan beberap lapisan cat sebagaimana ditemukan kembali pada saat dilaksanakannya riset terhadap interior masjid ini ditahun 2005. Rancangan akustik di dalam masjid ini sempurna dengan penggunaan bahan cetakan keramik dari tanah liat yang ditempatkan di dinding dan bagian kubahnya.

Aktivitas Masjid Tombul

Dari berbagai sumber menyebutkan, saat ini masjid Tombul sedang dalam proses renovasi meski tetap dibuka baik untuk peribadatan maupun untuk kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri. Masjid Tombul menjadi salah satu tujuan wisata paling menarik di Shumen menyajikan monumen arsitektur dari abad ke 18 masehi.

Pelataran tengah, arkade dan tempat wudhu 

Disebutkan juga bahwa masjid ini masih aktif dengan fungsinya sebagai tempat ibadah ummat Islam termasuk penyelenggaraan sholat Idul Fitri dan Idul Adha setiap tahun yang dihadiri masyarakat muslim dari berbagai tempat. Selain itu masjid ini juga masih menyelenggarakan Sekolah Islam Lanjutan (semacam SMP) di masjid ini termasuk juga pendidikan untuk Imam. Sekolah tersebut menempati dua belas ruangan yang berada di sekitar masjid sebagai tempat tinggal dan belajar mengajar bagi para santrinya.

Masjid Tombul dilengkapi juga dengan  gedung perpustakaan dua lantai yang berada di sebelah kiri ruang utam amasjid. Perpustakaan ini memiliki beragam koleksi menarik berbahasa arab maupun Persia termasuk peta karya Muhammad al-Idrisi, seorang geographer arab terkemuka yang hidup pada awal abad ke 12, sebelum kemudian pustaka pustaka langka tersebut dipindahkan ke Perpustakaan St. Cyril and St. Methodius National Library di Kota Sofia, Ibukota Bulgaria.

Arah Kiblat Masjid Tombul ke arah tenggara atau miring 30.31 derajat ke arah timur dari arah selatan.

Kiblat Masjid Tombul

Denah Masjid Tombul ini beserta pelataran dan bangunan pendukungnya memanjang dari barat daya – timur laut. Dan sangat Nampak bahwa tata kota Shumen disekitar masjid ini memang mengikuti arah kiblat, dengan posisi masjid dan jalan raya di sekitarnya yang sejajar dan harmonis.

Merujuk kepada situs e-qibla Arah kiblat di Bulgaria adalah ke arah Tenggara atau tepatnya mengarah ke Selatan dengan kemiringan 30.31° ke arah timur, membuat orientasi bangunan masjid ini memang miring terhadap utara-selatan. Pintu utama masjid menghadap ke jalan raya yang ada di sisi utara bangunan, dan bagian mihrabnya ada di sisi selatan.***

Dirangkum dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang berkomentar berbau SARA