Minggu, 15 Oktober 2017

Lala Tulpan Masjid Bunga Tulip di Ufa

Merah semerah bunga tulip yang sedang mekar, sesuai dengan namanya, Masjid Tulip Yang Sedang Mekar.

Lala Tulpan adalah salah satu masjid masjid besar di Rusia. Lokasinya berada di kota Ufa, Boshkortostan.Lala Tulpan berarti “Bunga tulip yang mekar” nama yang pas dengan arsitektur masjidnya, perhatikan bentuk menara kembar masjid ini yang pada bagian ujungnya dibuat menyerupai bunga tulip yang sedang mekar atau dalam Bahasa setempat disebut “lala tulpan”.

Lala Tulpan atau tulip yang sedang mekar, tak hanya mengacu pada menaranya, mekar seperti bunga pada musim semi. Nama itu juga berbicara tentang mekarnya kegiatan keagamaan dan budaya setelah era runtuhnya Uni Soviet. Sejarah mencatat, pada 2001, Presiden Vladimir Putin menyelenggarakan pertemuan dengan Talgat Tadzhuddin dan ulama Muslim lainnya di Lala Tulpan, Ufa.

Menara kembar bunya tulip di masjid ini dibangun setinggi 53 meter, adalah nomor tiga tertinggi di Rusia setelah Masjid Akhmad Kadyrov di Kota Grozny dan Masjid Qolsharif di Kazan. Bangunan ini bisa menampung seribu jamaah. Masjid modern ini dibangun antara 1990 dan 1998 berdasarkan desain arsitek modernis, Wakil Davlyatshin.

Masjid Lala Tulpan
ul. Komarova, 5, Ordzhonikidze district
Ufa, Respublika Bashkortostan
Rusia,450044
telp : +7 347 242-22-33
Coordinates:   54°49'10"N   56°3'20"E



Pembangunan Masjid Lala Tulpan dimulai pada 1989. Pada waktu itu, Uni Soviet ada di bibir kehancuran. Ketidakpastian yang besar melanda ke seluruh negeri, seperti investasi besar yang tak jelas bakal kembali.  Lokasi pembangunan Lala Tulpan sempat terbengkalai selama tujuh tahun. Pada 1997, konstruksi dimulai lagi dan masjid itu akhirnya rampung setahun kemudian, menawarkan simbol kemajuan dan stabilitas.

Sejak selesai dibangun pada 1998, masjid ini menjadi objek wisata populer di kota Ufa. Struktur yang megah namun unik bagi masjid ini menjadi pengingat tersendiri tentang sebuah ketahanan kebudayaan dan keagamaan di Rusia dan keimanan warganya ditengah ideologi ateis yang dianut Uni Soviet di masa lalu. Pembangunan menara monumental dan indah Lala Tulpan kini terkenal bagi dunia yang mungkin tak terbayangkan pada era kekuasaan Uni Soviet.

Arsitektur Masjid Lala Tulpan

Menara
kembar masjid ini berdiri megah di sisi depan bangunan utama, mengapit pintu masuk ke masjid. Pintu masuk utamanya berada dibawah serangkaian tiga tumpukan atap segi tiga terbuka. di setiap ruang antara tumpukan atap tersebut ditempatkan jendela jendela kaca berukuran besar sebagai sumber cahaya alami ke dalam masjid.

Bangunan utamanya sama sekali tidak mirip dengan bangunan masjid pada umumnya.

Rancangan masjid ini memang terdiri dari serangkaian struktur geometris yang cukup rumit, menciptakan bentuk masjid yang tak lazim,  dan dengan sendiri sama sekali tak memungkinkan untuk menempatkan kubah di atap bangunan masjidnya. Hasilnya, bangunan terlihat dari atas seperti kubus yang dibongkar.

Warna merah cerah sangat menyolok terutama pada bagian atap dan puncak menaranya yang memang sengaja di cat warna merah cerah agar benar benar tampak seperti bunga tulip yang sedang mekar, dipadu dengan warna putih. penggunaan warna merah dan putih pada masjid ini sama sekali kontradiksi dengan kebiasaan menggunakan warna abu abu pada bangunan di era Uni Soviet.

Ruang interior masjid ini pun dengan sendirinya terbentuk bersudut sudut. Dekorasi di dalam masjid ini cukup minimalis, bagian bawah dindingnya ditutupnya dengan ubin bercorak sementara lampu gantung raksasa bergelayut dari langit-langit. Jendela jendela kaca masjid ini menggunakan kaca patri demikian juga dengan jendela besar di ruang mihrab, ruang yang tercipta dari pertemuan titik titik geometris bangunannya. Sebuah mimbar berukuran besar di tempatkan disamping kanan mihrab.

Di dalam Masjid Lala Tulpan

Masjid Lala Tulpan ini mampu menampung sekitar 300 jemaah di ruang utamanya ditambah dengan sekitar 200 jemaah di lantai mezanin-nya. Masjid ini juga dilengkapi dengan madrasah, ruang meeting ruang makan, ruang pelatihan yang mampu menampung sekitar 100 siswa dan asrama.

Sejarah Ufa

Ufa adalah ibu kota dan kota terbesar di Republik Bashkortostan, Rusia. Sebuah kota pusat industri, ekonomi, sains, dan budaya republik itu. Ufa disebut sebagai pusat Muslim di Rusia. Kota itu berawal dari sebuah benteng yang dibangun atas perintah Ivan yang kejam pada 1574 dan asalnya menggunakan nama bukit tempat kota itu berdiri, Tura-Tau. Pada abad ke-18, Ufa menjadi pusat pemerintahan, perdagangan, manufaktur, dan budaya Rusia.

Ufa Municipal Public Bank didirikan pada 15 Desember 1876. Pada 1918, Ufa menjadi tempat kediaman seluruh pemerintahan provisional Rusia. Pada 14 Juni 1922, Ufa menjadi Ibu kota pemerintahan otonomi Bashkir dalam Republik Sosialis Soviet. Penemuan minyak di Bashkiria menjadikan Ufa salah satu pusat pengilangan minyak Soviet.

Masjid Lala Tulpan di musim salju yang membeku

Pada Perang Dunia II, menyusul penarikan mundur Soviet ke arah timur pada 1941, Ufa menjadi basis pemerintahan Soviet di wilayah Ukraina. Selain ibu kota republik, Ufa juga menjadi pusat Distrik Ufimsky meskipun tak menjadi bagian administratifnya.

Bashkortostan, tempat asal orang orang Bashkir

Bashkortostan merupakam negara merdeka di dalam Federasi Russia dan sepanjang sejarahnya merupakan Republik yang paling independen dalam sejarah Russia. Republik ini merupakan tempat asal orang-orang Bashkir. Secara historis, Muslim Bashkir tinggal bersama komunitas Tatar dan komunitas etnis Rusia lainnya. 

Bashkortostan memiliki bahasanya sendiri ‘bahasa Bashkir’ yang digunakan bersama dengan Bahasa Russia, dan keduanya di akui sebagai Bahasa resmi di Republik tersebut. Budaya yang bercampur aduk ini memberikan karakter kosmopolitan di Bashkortostan.

Masjid Lala Tulpan

Penguasa kota telah berupaya untuk memasarkan Ufa sebagai tempat yang memelihara warisan budayanya, tetapi juga modern dan siap menjadi tuan rumah bisnis global, para wisatawan, dan berbagai konferensi internasional.

Lala Tulpan berdiri di kawasan itu sebagai simbol sempurna bagi citra publik, mewakili wajah kontemporer sementara memelihara akar agama yang dalam dari orang Bashkir dan Kota Ufa.
Kehadiran masjid seperti ini di Ufa tak mengejutkan bagi mereka yang mengetahui sejarah kawasan itu. Sejarah mencatat, Ufa sebagai salah satu pusat kehidupan Islam dan budaya yang penting di Rusia. 

Sejak zaman Catherine yang Agung, kota ini sudah menjadi rumah bagi Central Muslim Board of Spiritial Administration (CMSB Rusia), sebuah organisasi yang mewakili masyarakat Muslim di tingkat nasional. CMSB menyelamatkan tekanan terhadap agama pada era Soviet dan masih berlokasi di kota ini hingga kini, bekerja untuk kebutuhan Muslim negeri itu.
***

------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
🌎 informasi dunia Islam.
------------------------------------------------------------------

Baca Juga


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang berkomentar berbau SARA