Sabtu, 11 November 2017

Masjid Juma Derbent Tertua di Rusia

Masjid Juma Derbent di Republik Dagestan, merupakan masjid tertua di Rusia

Masjid Juma Derbent | Derbent Juma Mosque | Derbentskaya Dzhuma Mechet' | Дербентская Джума Мечеть adalah masjid tua di kota Derbent di wilayah otonomi Republik Dagestan, Federasi Rusia. Masjid Derbent juga merupakan masjid tertua di wilayah Dagestan sekaligus tertua di wilayah pegunungan kaukasus utara dan Rusia. Pertama kali dibangun tahun 733 (115 Hijriah) pada saat kota Derbent berada di bawah kekuasaan Islam.

Selain masjid Juma, kota Derbent juga memiliki beberapa masjid masjid tua lainnya seperti Masjid Kyrhlyar dari abad ke 17, Masjid Bala dan Masjid Chertebe yang dibangun di abad ke 18, termasuk juga bangunan madrasah yang berasal dari abad ke 15.

Masjid Juma terletak di tengah tengah wilayah kota lama Derbent, yang telah menjadi ikon dari arsitektur kota kuno ini. Di dalam komplek masjid ini juga terdapat bangunan madrasah dan beberapa rumah rumah tua yang dulunya merupakan rumah para ulama tinggal.

Derbentskaya Dzhuma Mechet' | Дербентская Джума Мечеть
7 магал, д. 10, Derbent, Dagestan Republits, Rusia, 368600
djumamechet.ru
+7 872 404-63-68


Tentang Kota Derbent

Derbent adalah salah satu kota tertua di wilayah Republik Dagestan, Rusia. Kota yang memiliki sejarah panjang Islam di pegunungan Kaukasus. Sejarah panjang kota Derbent berkaitan dengan misi Islam yang berhasil menaklukkan Iran pada abad ke-7 masehi.

Derbent merupakan kota terbesar kedua di Republik Dagestan, lokasi kota ini berada di tepian laut Kaspia dan berbatasan langsung dengan republic Azerbaijan disebelah selatan. wilayah kota ini merupakan gerbang antara laut Kaspia dengan pegunungan Kaukasus menjadikan kota ini sebagai laluan selama berabad abad.

Kota Derbent juga disebut sebut sebagai kota tertua di Rusia berdasarkan temuan temuan terdokumentasi dari abad ke 8 sebelum masehi. Dan karena lokasi strategisnya sejarah kota ini penuh dengan pergantian kekuasaan diantara Persia, Arab, Mongol, Timurid, Shirvan dan kerajaan kerajaan Iran dan berahir di tangan Rusia melalui perjanjian Gulistan  antara Iran dan Rusia di tahun 1813.

Pelataran depan masjid Juma Derbent, pohon pohon di depan masjid ini konon bahkan lebih tua dari bangunan masjidnya sendiri karena sudah tumbuh dan berdiri disana sejak masa areal ini masih berupa kuil pemujaan dimasa pra Islam.

Sejarah Masjid Juma Derbent

Kekuatan Islam dimasa khulafaurrasyidin berhasil menguasai kota Derbent di tahun 654 dibawah komando Arab military leader Maslama Ibn Abd-al-Malik dan menyebut kota ini sebagai Bab al-Abwab seiring dengan keberhasil pasukan islam menaklukkan seluruh wilayah Persia.

Segera setelah itu, kota Derbent berubah menjadi kota penting di wilayah tersebut dan agama Islam mulai berkembang dikota ini dan wilayah sekitarnya. Dari sini wilayah Islam meluas hingga ke wilayah Kaukasus timur laut termasuk Turki, Azerbaijan dan Rusia.

Pada tahun 733, tujuh masjid dibangun di wilayah ini. Salah satunya adalah Masjid Juma, masjid tertua yang hingga saat ini masih berdiri kokoh. Masjid Juma yang dibangun pada 115 Hijriah atau 733-734 masehi dan merupakan masjid terbesar dan berfungsi sebagai masjid utama sekaligus merupakan bangunan terbesar di wilayah tersebut pada saat itu.

Bangunannya yang kokoh dan besar dan banyak ruangan, membuat masjid ini sempat di ubah menjadi penjara di masa Uni Soviet berkuasa.

Bangunan masjid ini berukuran panjang 68 m (timur – barat) dan lebar 28 m (utara-selatan) sedangkan tinggi kubah utamanya mencapai 17 m. dilengkapi dengan gedung madrasah dan bangunan bangunan rumah tempat tinggal para ulama di sekitar masjid.

Khalifah Harun Ar-Rasyid dari Dinasti Abasiyah (763-809) pernah tinggal di Derbent dan menjadikan kota ini memiliki reputasi yang sangat disegani sebagai pusat budaya dan perdagagangan. merujuk kepada sejarawan arab saat itu penduduk kota ini melampaui 50 ribu jiwa dan merupakan kota terbesar di Kaukasus di abad ke 9 masehi.

Kekuasaan khalifah Islam bertahan di wilayah ini hingga lebih dari dua abad dan mulai melemah di penghujung abad ke 9. Kota Derbent menjadi pusat kekuasaan Ke-Emiran yang kemudian kekuasaan atas wilayah ini silih berganti sampai ahirnya menjadi wilayah Rusia di tahun 1813.

Mihrab dan mimbar masjid juma derbent

Masjid Juma Derben pernah mengalami restorasi ditahun 1368-1369 untuk memulihkan kondisinya akibat kerusakan karena gempa bumi oleh Baku Tazhuddin. kemudian perluasan dilaksanakan dan perbaikan keseluruhan komplek masjid ini pernah dilaksanakan tahun 1815.

Hingga 1300 tahun setelah berdirinya masyarakat masih bisa menikmati struktur asli dari masjid ini. sayangnya, perubahan politik menjadi sejarah kelam fungsi masjid sebagai tempat ibadah, pada tahun 1930 ketika Uni Soviet (USSR) menguasai wilayah ini.

Pemerintah Soviet yang komunis menjalankan kampanye anti agama. Pada tahun 1938, polisi rahasia Soviet (NKVD) menanggalkan semua atribut keislaman di Masjid Juma dan menjadikan masjid sebagai penjara kota hingga tahun 1943.

Salah satu ruang diantara lorong lorong di dalam masjid juma Derbent

Namun, pada 1943 pemerintah Soviet mulai membuat keputusan lunak, dengan mengembalikan masjid tersebut kepada ummat Islam dan membolehkan umat Islam menjadikan kembali Masjid Juma sebagaimana mestinya.

Saat ini, Masjid Djuma tetap berdiri dengan arsitektur aslinya dengan taman dan pohon rindang di lokasi masjid. Empat pohon besar berada disamping bangunan bermenara dan kubah ini. Jasa Masjid ini luar biasa besar dalam melahirkan ulama-ulama muslim yang mendakwahkan Islam ke wilayah Rusia dan Kaukasia.

Restorasi

Keseluruhan komplek masjid ini beserta kawasan kota tua derbent telah direstorasi oleh pemerintah federal Rusia di tahun 2015 yang lalu. restorasi terhadap masjid tertua di Kaukasus utara ini selesai pada tanggal 15 Juli 2015. Proses restorasi tesebut dilakukan untuk memulihkan kondisi masjid ini dan bangunan disekitarnya dengan tetap menjada ke asliannya. proyek restorasi tersebut dilakukan dalam rangkaian peringatan hari jadi kota Derbent yang ke 2000 tahun.

Tempat wudhu nya yang unik

Tidak hanya Komplek Masjid Juma Derbent yang di restorasi namun termasuk juga benteng Naryn-Kala dan kawasan disekitarnya termasuk jaringan jalan raya tua di sekitarnya sepanjang sekitar 20 Km. Restorasi tersebut melibatkan para ahli dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia (Russian Academy of Sciences) para arkeolog serta sejarawan terkemuka.

Pemerintah Rusia menganggarkan 616.3 juta rubles dari anggaran belanja federal untuk proses restorasi kawasan bersejarah ini, dengan tujuan utamanya tentu saja adalah untuk mengkonservasi bangunan bangunan dan pendukungnya yang telah menjadi cagar budaya nasional Rusia.

------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
🌎 informasi dunia Islam.
------------------------------------------------------------------

Baca Juga


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang berkomentar berbau SARA