Jumat, 03 September 2010

Masjid Djami Keraton Landak, Kalimantan Barat

Masjid Jami Kraton Ismahayana, Kabupaten Landak
Propinsi Kalimantan Barat

Masjid Djami Keraton Landak  atau Masjid Jami’ Keraton Ismahayana Landak berlokasi di komplek Keraton Ismahayana Landak di Ngabang, Ibukota Kabupaten LandakKalimantan Barat. Komplek keraton milik Kerajaan Landak ini terdiri dari tiga bagian yang saling melengkapi, yakni istana kerajaan, masjid, serta makam raja dan para kerabatnya. Terletak di utara istana, Masjid Djami' Keraton Landak tampak anggun dan sederhana. Masjid ini masih terawat dengan baik sampai sekarang.

Maket Rencana Bentuk Pembangunan kembali
Masjid Keraton Ismahayana - Landak

Sejarah Masjid Jami' Kraton Landak

Sejarah masjid ini bermula sejak masa pemerintahan Panembahan Gusti Abdulazis Kusuma Akamuddin (1895-1899) atau raja Landak ke-21. Pada awalnya, Masjid Djami Keraton Landak
terletak di tepi Sungai Landak atau di timur istana. Kemudian, beliau memerintahkan agar masjid yang dibangun dengan bahan utama kayu belian khas Kalimantan ini dipindahkan ke sebelah utara istana. Bangunan masjid yang lama kini sudah tidak ada lagi. Saat ini, lokasi masjid lama telah menjadi sebuah kompleks pondok pesantren untuk belajar agama Islam bagi anak-anak di sekitar istana.

Kala itu, setelah masjid dipindahkan ke utara istana, Bilal Achmad menjadi Maha Sultan Imam masjid sampai masa pemerintahan Panembahan Gusti Abdulhamid (1922-1943) atau Sultan Landak ke-22. Selanjutnya, Bilal Achmad digantikan oleh Osu Anang dari Banjar hingga Jepang berkuasa di Kalimantan Barat pada medio tahun 1943. Sebagai cagar budaya dan situs sejarah, masjid ini telah beberapa kali mengalami renovasi yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1980-an dan pemerintah daerah pada tahun 2000-an.

Interior Masjid Jami Kraton Landak
Di Masjid Djami' Keraton Landak yang memiliki luas bangunan sekitar 400 m² ini, wisatawan akan menangkap nuansa religiusitas masyarakat muslim di Desa Pedalaman yang berada di sekeliling kompleks istana. Apabila mengunjungi masjid ini di kala hari melangkah senja, saat lazuardi di ufuk barat mulai memerah dan menjelang adzan magrib berkumandang, tampak orang-orang mulai mendatangi masjid. Orang tua, pemuda-pemudi, para santri pesantren yang tak jauh dari istana, serta anak-anak kecil berjalan dari berbagai arah dan satu demi satu menuju pintu masjid yang menghadap ke timur. Di dalam masjid itu, jamaah puteri menempati bagian kiri yang disekat dengan tirai kain berwarna putih. Sementara, jamaah laki-laki membuat shaf di bagian tengah depan dan diikuti anak-anak di belakang barisan laki-laki dewasa. Mereka tampak khusuk melaksanakan solat magrib. Selesai sembahyang, sebagian dari mereka biasanya meluangkan waktunya untuk berdzikir sejenak.

Memasuki masjid ini, wisatawan akan mendapati konstruksi bangunan masjid yang tampak sederhana namun kokoh. Dengan kayu belian sebagai unsur utama dan atap sirap yang berbahan serupa, masjid yang memiliki empat pilar dari kayu utuh ini tetap memesona. Hal ini lantaran di tiap sudutnya nampak dihiasi ornamen-ornamen dari kayu berukir ayat-ayat suci Al-Quran dan motif-motif khas Melayu. Perpaduan warna biru muda dan putih gading pada dinding dan pilar-pilar masjid juga menambah sejuk gambaran keseluruhan masjid.


Masjid Jami Kraton Landak

Renovasi Masjid Jami Keraton Landak

Pada hari selasa tanggal 11 Agustus 2009 yang lalu sudah di adakan upacara peletakan batu pertama pembangunan kembali Masjid Jami’ Keraton Ismahayana Landak secara resmi oleh Bupati Landak DR Drs Adrianus Asia Sidot Msi dan Pangeran Ratu Ismahayana Landak Drs Gusti Suryansyah Msi. P
embangunan kembali yang dikecam dan di tentang oleh berbagai pihak karena merubah total bentuk Masjid Djami Kraton Landak. Masjid ini juga di usulkan oleh Pangeran Ratu Ismahayana Landak Drs Gusti Suryansyah Msi  agar berubah status Masjid Jami’ menjadi Masjid Agung Keraton Ismahayana Landak.

Bila melihat bentuk maket dari rencana pembangunan kembali masjid Jami Kraton Landak ini, maka bentuk masjid ini berubah secara total dari bentuknya semula. Meskipun belum ada kabar terbaru terkait pembangunan masjid tersebut. Bila ada pembaca yang memiliki informasi terkini tentang masjid Jami Kraton Landak, jangan sungkan untuk berkomentar atau menghubungi penulis.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang berkomentar berbau SARA