Minggu, 24 Maret 2013

Islam dan Masjid di Puerto Rico

Masjid Al-Faruq and Islamic Center of Vega Alta merupakan masjid dengan kapasitas terlengkap dan terbesar di Puerto Rico.

Puerto Rico, secara resmi merupakan wilayah seberang lautan Amerika Serikat di laut Karibia. Pulau ini awalnya merupakan koloni spanyol lalu di invasi Amerika Serikat dan dikuasai hingga kini. Meski ukuran Puerto Rico tidaklah terlalu besar, namun berpenduduk relative padat dengan mencapai 5 juta jiwa. Maklumlah, Puerto Rico adalah satu satunya wilayah Amerika Serikat yang berada di kawasan tropis lengkap dengan kawasan hutan hujan tropisnya.

Merujuk kepada ahli arkeologi, peradaban di Puerto Rico sudah dimulai sejak sekitar 2000 tahun sebelum masehi. Pulau yang merupakan negerinya Ricky Martin sang penyanyi pop dunia itu awalnya dihuni oleh suku Ortoiroid lalu kemudian diikuti oleh suku Igneri dari Amerika Selatan sekitar tahun 120.

lokasi Puerto Rico di Karibia

Sebelum kedatangan Colombus, Puerto Rico didiami oleh suku Taino di awal abad ke 7 masehi. Suku para penjelajah laut ini berkerabat dekat dengan suku Arawak di Amerika Selatan. Ketika Christopher Columbus tiba disana tahun 1493 diperkirakan ada sekitar 50 ribu orang suku Taino disana. Colombus yang kemudian memberinya nama Pulau San Juan Bautista sebagai bentuk penghormatan kepada St. John the Babtist.

Pemukiman Spanyol pertama dibangun di Cappara pada tanggal 8 Agustus 1508 menyusul beberapa tahun kemudian Spanyol mencaplok keseluruhan pulau dan para penjelajah laut berdatangan ke pulau ini tertarik dengan pelabuhan San Juan yang semakin maju dan ramai. Orang orang suku Taino yang merupakan suku pribumi kemudian malah menjadi korban perbudakan dan kerja paksa oleh penguasa Spanyol hingga jumlah populasi mereka terus menurun.

Islamic Center Ponce, satu dari delapan masjid di Puerto Rico

Perkembangan kota turut diwarnai dengan kedatangan para budak afrika yang di datangkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja diikuti dengan semakin ramainya para pedagang. Hingga ke pertengahan abad ke 17 Spanyol berhasil mempertahankan Puerto Rico dari upaya pencaplokan oleh Belanda, Inggris dan prancis. Termasuk keberhasilan memadamkan upaya untuk merdeka dari dua koloni nya di Puerto Rico dan Cuba di abad ke 18. Termasuk dengan cara menawarkan lahan secara gratis bagi orang Eropa yang mau mukim disana dengan dua syarat yakni bersumpah setia kepada tahta Spanyol dan setia kepada gereja Katholik Roma.

Gerakan kemerdekaan sempat mencuat di Puerto Rico pada tahun 1868 namun kemudian menghilang seiring dengan dibentuknya pemerintahan Spanyol di Puerto Rico dan menjadikannya sebagai propinsi seberang lautan dan di kepalai oleh seorang gubernur.

Tampak depan Islamic Center Ponce, Puerto Rico

Dicaplok Amerika Serikat

Mendekati penghujung abad ke 19, dalam upaya memperkuat kendalinya terhadap kekuatan maritim dan posisi strategis di Karibia, pemerintah Amerika Serikat menawarkan dana 160 juta dolar kepada Spanyol untuk membeli Puerto Rico dan Cuba. Tawaran yang langsung ditolak mentah mentah oleh Spanyol.

Tahun 1898 pemerintah Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Spanyol dipicu oleh pertikaian berkepanjangan di Cuba serta tragedi tenggelamnya kapal perang Amerika di lepas pantai Havana. Dan pada tanggal 25 Juli 1898 selama perang antara kedua negara, Amerika berhasil menginvasi Puerto Rico dan berujung kepada kekalahan perang Spanyol terhadap Amerika dan berakibat pada penyerahan kekuasaan Spanyol atas Puerto Rico, Cuba, Pilipina dan Guam kepada Amerika Serikat sebagaimana diatur dalam pernjanjian Paris.

Islamic Center Fajardo, Puerto Rico

Sejak itu hingga awal abad ke 20 Puerto Rico berada dibawah kekuasaan militer Amerika, seorang gubernur ditunjuk untuk mengepalai pulau ini langsung oleh presiden. Pemerintahan setempat juga diberikan kekuasaan untuk mengontrol Puerto Rico termask anggota dewan perwakilan yang dipilih serta sistem pengadilan namun pemerintah pusat Amerika tetap memiliki kewenangan hak Veto.

Sejak tahun 1917 warga Puerto Rico mendapatkan hak sebagai warga negara Amerika secara kolektif dan dengan sendirinya beberapa ribu warga pulau ini ditarik ke dalam dinas ketentaraan Amerika semasa perang dunia pertama.

Penembakan Demonstran Anti Amerika

Sebagian warga Puerto Rico tidak senang dengan Invasi Amerika terhadap pulau mereka, ketidakpuasan itu memuncak pada aksi protes di tahun 1937 yang dilaksanakan di Ponce. Aksi protes tersebut berujung pada terbunuhnya 19 orang demonsran dan ratusan lainnya terluka. Insiden tersebut berujung kepada keluarnya permintaan dari Senator Millard Tyding kepada kongres Amerika agar memerdekakan Puerto Rico, meski permintaan tersebut ditolak.

Islamic Center Hatillo, Puerto Rico

Pada tahun 1947 pemerintah Amerika memberikan hak kepada warga Puerto Rico untuk membentuk pemerintahannya sendiri. Dan pada 30 Oktober 1950 untuk kedua kalinya terjadi penolakan atas penguasaan Amerika di Puerto Rico, kala itu pecah pemberontakan di berbagai kota di Puerto Rico dan Amerika menanggapinya dengan kekuatan militer.

Sejak tahun 1950-an perekonomian negeri pulau itu bergeser dari agrikultur kepada sektor manufaktur yang terus tumbuh hingga tahun 1960-an. Kini Puerto Rico telah berkembangan menjadi salah satu tujuan wisata pavorit di kawasan Karibia diiringi dengan petumbuhan industri petrokimia, farmasi serta teknologi industri.

Islamic Center Aguadilla, Puerto Rico

Meski warga Puerto Rico merupakan warga negara Amerika mereka tidak dapat ikut serta dalam pemilihan presiden karena kongres amerika masih mempersyaratkan berbagai aspek bagi Puerto Rico untuk hal tersebut, sebuah perdebatan yang masih terus berlanjut hingga hari ini.

Islam di Puerto Rico

Islam bersemi di Puerto Rico relatif masih baru dan kebanyakan muslim disana merupakan bagian dari komunitas para imigras. Selain Islam dijumpai begitu banyak penganut agama agama minoritas di Puerto Rico.

Islamic Center Rio Piedras, Puerto Rico

Wikipedia menyebut jumlah muslim disana mencapai 5000 jiwa atau setara dengan sekitar 0.10% dari total jumlah penduduk. Sebagian besar dari sekitar 3500 jiwa merupakan imigran dari Palestina yang tiba disana dalam kurun tahun 1958 hingga 1962. Pada saat itu sejumlah besar muslim tinggal di Caguas bagian dari kawasan tengah pulau Puerto Rico di sebelah selatan San Juan mereka membuka rumah makan, toko permata dan pakaian.

Kala itu hanya ada satu toko di depan masjid di Calle Padre Colón distrik Río Piedras, San Juan, yang menyediakan berbagai macam kebutuhan muslim setempat pada masa masa awal. Kini sudah bertebaran masjid masjid dan Islamic Center disana, yakni di AguadillaArecibo, HatilloPonceVega Alta, dan San Juan The American Muslim Association of North America (AMANA) juga membuka kantor di Cayey.

Islamic Center Montehiedra, Puerto Rico

Selain dari para imigran ada sekitar 1500 muslim lainnya merupakan mualaf dan dari 1500 jiwa tersebut terdapat 300 jiwa yang menemukan Islam justru selama mereka mendekam di dalam penjara. Dahwah Islam di dalam penjara ini memang unik. Sebagaimana dijelaskan oleh imam Zaid, imam masjid Al-Faruq dan Islamic Center Vega Alta sekitar 20 kilometer sebelah timur San Jaun.

Merujuk kepada penjelasan beliau, pada mulanya hanya ada satu atau dua muslim di dalam penjara lalu mereka yang kemudian mensyiarkan Islam disana sehingga perkembangan Islam di penjara penjara Puerto Rico justru berawal dari dalam penjara itu sendiri. Imam Zaid yang kemudian menemui otoritas penjara untuk memberikan layanan dakwah kepada segelintir muslim di dalam penjara dan sejak itu perkembangan Islam di dalam penjara pun kian gencar.

Imam Zaid sendiri merupakan salah satu tokoh terkemuka di Puerto Rico, beliau mahir berbahasa Inggris dan Spanyol, beliau berasal dari Chicago yang kemudian pindah dan menetap di Puerto Rico. Hal menarik ketika hari raya Idul Fitri tiba, Imam Zaid menemui otoritas penjara untuk memintakan izin bagi muslim di penjara agar diperkenankan untuk mengikuti sholat Idul Fitri di luar penjara, dan permintaan tersebut dikabulkan sehingga 40 orang Napi muslim dapat menikmati hawa kebebasan di Idul Fitri untuk menjalankan Sholat Idul fitri di luar penjara bersama muslim lain-nya.

Tak hanya pelaksanaan sholat Idul fitri, imam Zaid juga memintakan izin khusus untuk pengaturan makan sahur selama bulan suci Ramadhan bagi para Napi muslim dan permintaan tersebut pun juga mendapatkan izin dari otoritas penjara. Selama perayaan Idul Fitri sendiri tidak hanya kaum muslimin yang merayakan-nya tapi juga diikuti oleh kelompok non muslim yang turut serta dan berpartisipasi untuk menunjukkan sikap toleransi dan penghormatan mereka.

Masjid Masjid di Puerto Rico

Situs Muslim Students Association dari Politeknik Puerto Rico dengan apik menyusun sebuah database masjid masjid yang ada di Puerto Rico. Merujuk kepada situs tersebut, saat ini ada 7  Masjid masjid dan Islamic Center di Purto Rico. Masjid masjid tersebut adalah sebagai berikut ini lengkap dengan alamatnya masing masing :

(1). Islamic Center of Aguadilla
Alamat : Carretera 111, Aguadilla, PR 00603
Dibangun pada : bulan Agustus 2002
Luas lahan : sekitar 100 m2
Kapasitas : 35 jemaah.

(2). Islamic Center of Fajardo
Alamat : AA14 Calle 1, Monte Brisa 2, Fajardo, PR 00738,
Dibangun pada : 1995
Luas lahan : 500 m2.
Kapasitas ruang sholat : 50 jemaah pria dan 15 jemaah wanita

(3). Islamic Center of Hatillo.
Alamat : Intersection of Hwy 22 with Hwy 2, Hatillo, PR 00659,
Dibangun pada : 1998
Kapasitas ruang sholat : 200 jemaah pria dan 30 jemaah wanita

(4). Islamic Center of Jayuya.
Alamat : Jayuya, PR 00664,
Dibangun pada : 1993
Luas Lahan : 15 m2.
Kapasitas ruang sholat : 25 jemaah

(5). Islamic Center of Rio Piedras.
Alamat : 215 Padre Colón Street, Rio Piedras, San Juan, PR 00925,
Dibangun pada : April 1981
Luas lahan : 400 m2
Kapasitas ruang sholat : 200 jemaah pria dan 40 jemaah wanita

(6). Islamic Center of Montehiedra.
Alamat : 9329 Camino Luciano Vasquez, Montehiedra, San Juan, PR 00926,
Dibangun pada : September 2007
Luas lahan : 2.5 Acre
Kapasitas ruang sholat : 400 jemaah pria dan 50 jemaah wanita
Dilengkapi dengan Picnic Area dan area parkir yang cukup luas

(7). Islamic Center of Ponce.
Alamat : 7 Luna Street, Ponce, PR 00717
Dibangun pada : 1987
Kapasitas ruang sholat : 200 jemaah pria dan 20 jemaah wanita

(8). Masjid Al Faruq & Islamic Center of Vega Alta.
Alamat : Calle Caiman, Vega Alta, PR 00692
Dibangun pada : 1992
Kapasitas ruang sholat : 1200 jemaah pria dan 120 jemaah wanita
Dilengkapi dengan perpustakaan, kantor dan Meeting room

Dari delapan masjid dan Islamic center tersebut, Islamic Center of Rio Piedras. Merupakan masjid pertama yang dibangun pada bulan April 1981. Dan Islamic Center of Montehiedra. Yang paling belakang, dibangun pada bulan September 2007. Dan Masjid Al-Faruq di Vega Alta merupakan bangunan masjid terbesar di Puerto Rico dengan daya tampung 1320 jemaah sekaligus.***

Baca Juga


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang berkomentar berbau SARA